Karena kekayaan sesungguhnya adalah ilmu, maka abadikanlah ilmumu dengan menuliskannya -niestarry-
RSS

Kamis, 24 Januari 2013

Semester 3, benar-benar FK

Tak terasa sudah satu setengah tahun aku menempuh studiku di sebuah fakultas kedokteran. Masih segar dalam ingatan bagaimana manisnya masa-masa SMA dan masih terasa hangat pelukan teman-teman saat perpisahan dulu. Dan sekarang aku sudah... yah.... mahasiswa tingkat dua.

Waktu tahun pertama di FK aku masih gak percaya kalau aku mahasiswa FK, kuliah gak ada bedanya sama sekolah, paling suma beda masuknya lebih pagi kalau ada asistensi atau pretest, masih sering maen, nonton, jalan-jalan, tidur siang. Cari nilai itu gak butuh perjuangan, toh pelajarannya gampang. Kalo ternyara tesponsi gak lulus enjoy aja, toh temennya banyak, mo bolos maen ke mall pacaran, free.. bahagianya jadi anak tahun pertama FK, dapet gengsi, dapet hepi.. :-D

Tapi ketika sudah menginjak semester tiga... jeng.. jeng.. jeng.......... segalanya berubah!

Blok neoplasma, dimana kita belajar tentang neoplasma. Apa itu neoplasma? Semua jaringan baru yang tumbuh abnormal di tubuh itu neoplasma, kanker salah satunya. Semua sel yang memiliki inti berpotensi menjadi kanker, jadi ada berapa banyak kanker? sebanyak jumlah sel di tubuhmu! Dan itu semua harus dipahami satu-persatu. Bagaimana patofisiologinya, patogenesisnya, etiologi, tanda, gejala, pemeriksaan yang diperlukan, prosedur penegakan diagnosisnya dan penatalaksanaan serta terapinya. Di laboratorium Patologi Anatomi dan Histologi aku belajar bagaimana membedakan SEL kanker dan SEL normal. Di laboratorium farmakologi aku belajar obat-obatan untuk kanker, dll.

Blok musculoskeletal, disini pertama kali dilaksanakan praktikum anatomi. Pertama kalinya aku menghadapi mayat manusia sungguhan, yang masih utuh. Mempelajari setiap seluk-beluk tulang manusia, sampai pada cekungan, alur, lubang dan tonjolan-tonjolan kecil yang ada pada tulang itu, harus hafal! Anatomi otot, namanya, origo isersio dan sistema nervosa yang menginervasinya. Pokoknya di blok ini tiada hari tanpa Sobotta dan Cadaver! Karena blok ini hilang segala rasa takutmu terhadap mayat, karena disini kamu gak cuma megang mayat yang udah dipotong-potong tapi kamu juga motong-motong sendiri. Bayangin kalau si mayat itu adalah tubuhmu sendiri, bisa apa? Disini aku sadar akan betama kecil dan lemahnya diriku, aku merasa semakin dekat dengan Allah, aku aku makin ingat dengan kematian. Cadaver itu dulu juga hidup, pria gagah dan wanita cantik. Mungkin dulu juga sombong sepertiku. Tapi sekarang ketika nyawa sudah berpisah dari raganya, bisa apa? Dikuliti diam saja, dipotong potong diam saja, dikeluarkan isi perutnya.... hmm.... mereka dulu juga manusia yang hidup dan berjalan di muka bumi ini. Itulah kenapa kita harus hormat kepada cadaver, mereka merelakan tubuhnya untuk dijadikan objek belajar, semoga setiap sayatan yang kami berikan menjadi penebus dosa mereka semasa hidup dan mereka diberikan tubuh pengganti yang lebih indah dan sempurna. Oiya, ada satu cadaver perempuan yang posisi meninggalnya agak aneh dan kulitnya hitam seperti hangus terbagar. Aku berspekulasi kalau beliau itu korban tenggelam, dari wajahnya terlihat beliau masih muda dan cantik, semoga beliau menjadi bidadari disana. Aamiin...

Blok respirasi, menurutku ini blok yang paling mudah di semester tiga, di awal blok aku berharap disini aku bisa dapat A, tapi ternyata usahaku tak sebanding dengan harapanku, atau mungkin aku terlalu meremehkan blok ini jadi tetap saja aku dapet B. Ashhhhh.......

Blok terakhir, neurologi, masyaallah ini blok yang paling susah seumur-umur. Ilmunya abstrak! Pertama kalinya aku remed praktikum ya di blok ini, itupun semua praktikum. Farmakologi yang dulu aku pretest aku dapet 91 ternyata gagal juga pas response entah kenapa. Patologi Klinik, dan Anatomi juga gagal, Hanya histologi yang lulus. Belum lagi ujian bloknya, soalnya susaaaahhh banget menurutku, gak ngerti, aku gagal juga. Pertama kalinya aku ikut ujian ulang, dan ternyata ujian ulangnya itu soalnya lebih susah dari pada ujian utamanya, ada sebuah sindrom yang dikeluarkan padahal seumur-umur baru sekali aku denger nama sindrom kayak begituan. Blok ini juga yang bikin aku harus ikut semester pendek. Astaghfirullah...

Pokoknya semester tiga adalah semester yang baru bikin aku bener-bener jadi mahasiswa FK. Tiap hari berangkat subuh dan pulang malem. Pertama kali jalanin asistensi jam 5 pagi, gerbang depan aja belum buka, apalagi parkiran, orang adik aku aja belum bangun. Tiap hari ada aja tugas yang harus dikerjain, BRK, laporan, bahan tutorial, belajar pretest, posttest response, dll adalah tugas sehari-hari yang gak pernah lowong. sabtu minggu gak bisa lagi asik jalan-jalan, pilihannya cuma ngerjain tugas atau belajar. Gak pernah lagi yang namanya nyuci baju sendiri di semester ini, semua laundry, gak sempet! Dan di blok ini berat badanku secara fantastis turun 4 kg!

Inilah cerita mahasiswa kedokteran semester tiga.
Doakan agar semester pendek saya lancer, dan tidak harus menempuh semester padat.
Sepertinya aku berjodoh sekali dengan neurologi, mungkin ini adalah jalan dari-Nya agar aku bisa lebih memperdalam ilmu ini, karena cita-citaku adalah jadi dokter spesialis bedah saraf.

Baca juga:
Osce semester 3 FK UNS
Semester 4 FK UNS

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

femelia rizki mengatakan...

wiiih ga gampang ya jadi mahasiswa FK :') semangat kaaa \^-^/ tapi pas baca post an kaka tentang kedokteran jadi makin ngerasa "tertantang" dan malah makin semangat buat belajar biar masuk FK :D doain ya kak semoga aku bisa masuk FK juga :') hehe pokoknya makasih banget buat infonyaa, sukses terus ka! :D

tramusi mengatakan...

menarik kak, untuk pengalaman kuliahnya. kalau ga keberatan mau titip lapak mengenai jasa translate jurnal kedokteran

Posting Komentar