Karena kekayaan sesungguhnya adalah ilmu, maka abadikanlah ilmumu dengan menuliskannya -niestarry-
RSS

Rabu, 19 Agustus 2015

Ayo Naik Gunung! ^^

Menurutku, setiap orang harus pernah mendaki gunung minimal sekali selama hidupnya. Supaya apa? Supaya dia lebih mengenal dirinya dan menghargai sekitarnya.
Seperti sabda Rasulullah, yang intinya jika kamu ingin mengetahui sifat asli seseorang, ajaklah dia dalam suatu perjalanan.
Selama mendaki gunung, mungkin kamu akan tersadar, ternyata kamu manja, suka mengeluh, egois, individualis, gak peduli sama temannya, suka pesimis, jorok, dll. Padahal sebelumnya kamu nggak pernah tahu, nggak ada yang pernah menegurmu, merasa dirimu biasa aja, tapi ternyata saat itu ditunjukkanlah semua sifat jelekmu. Dan saat itu kamu akan langsung berusaha memperbaikinya.
Pendakian pertama mungkin kamu akan merasa fail sefail-failnya. Kamu akan kecewa sekecewanya dengan dirimu sendiri atau partnermu dalam mendaki setelah tahu sifat aslinya. Tapi saat itu juga kamu akan berubah.
Ketika kamu tau kelemahanmu, otomatis kamu akan memperbaikinya kan? Selanjutnya kamu akan jadi lebih tangguh, nggak gampang ngeluh, mandiri, peka sama sekitarmu, gampang bersosialisasi, menghormati orang lain, dll. Itu bagus untuk sosialmu nantinya.
Itulah kenapa Soekarno pernah berpesan bahwa "Indonesia tidak akan pernah kehilangan sosok pemimpin yang hebat selama pemudanya masih senang menjelajah gunung dan hutan". Karena pribadi yang ditempa bersama alam akan menjadi pribadi yang lebih kuat.
Jadi ada yang masih nggak mau naik gunung?


Baca juga: 

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pendakian Merbabu: Never Underestimate!

Cerita ini berdasarkan pengalamanku saat mendaki merbabu kemarin. Ada dua kejadian yang intinya sama, mengajarkan untuk tidak meremehkan segala sesuatu.

Kejadian pertama adalah aku sendiri, aku meremehkan Merbabu. Konon katanya mendaki Merbabu itu lebih mudah dari Lawu, selain gunungnya lebih rendah, juga suhunya tidak sedingin Lawu. Jadi aku pikir pendakian ini akan happy happy aja. Tanpa perlu ngoyo dan usaha yang berarti.

Tapi ternyata estimasiku salah besar. Ternyata aku menemui banyak kesulitan selama mendaki. Entah karma atau bagaimana, bahkan sebelum mulai pendakian aku mengalami masalah perut. Kembung terus dan keras, jadi selama perjalanan itu ya nggak nyaman, mual, pengen muntah, pengen buang angin terus, apa ajalah, padahal sebelumnya ya nggak kenapa2, nggak makan aneh2 dan nggak berlebihan juga.

Juga rutenya ternyata kebanyakan mengharuskan kelesotan di pasir, merangkak, mendaki, merosot, pegangan sama rumput-rumput, batu, tanah, bukannya jalan santai tegak gitu. Lumayan lebih menguras tenaga dan adrenalin lah.

Belum lagi pas turun kedua lututku entah kenapa sakit banget, nggak bisa ditekuk. Harus jalan pelan-pelan, nggak berani merosot juga karena bawahnya jurang, kepleset-pleset. Omaigatt… ternyata pendakian ini lebih menderita daripada Lawu. Mungkin bener ini karma karena aku menyepelekan Merbabu, jadi sekali lagi, never underestimate!

Kejadian kedua adalah timnya temenku. Jadi awalnya kita satu tim, tapi berhubung ada sesuatu sebelum pemberangkatan, kita jadi berpisah jadi 2 tim. Timnya temenku ada 5 cewek dan 4 cowok. Mereka berangkat duluan karena timku masih nunggu seseorang.

Jadi ceritanya timnya temenku itu underestimate ke aku. Ya, secara aku kan emang badannya kecil, kurus kerempeng, muka masih kayak anak2, tingkah juga kadang konyol gajelas. Sedangkan mereka tuh cewek2nya kelihatan strong, badannya gede2, kekar, penampilannya juga anak alam banget, udah berkali-kali mendaki katanya. Mereka pikir aku manja, lemah, mana kuat naik gunung, aku sempat denger mereka bilang aku nggak usah diajak aja nanti ndak memperlambat, ya aku awalnya juga mikir gitu sih, aku tau diri kok, jadi ya aku nggak marah.. haha.. emang bener itu.. aku juga minder kalo sama mereka.. :p

Jadinya kan kita pisah, mereka berangkat 1,5 jam lebih awal. Tapi ternyata kita ketemu di jalan menuju pos 3. Mereka kaget. “Loh nis cepet banget, kok udah nyampe sini aja??”. Aku ya kaget, kok bisa ketemu sih. Akhirnya timku memutuskan berhenti dulu, istirahat agak lama, ya biar nggak dikira sombong. Mereka lanjut perjalanan.

Setelah setengah jam istirahat, kita jalan lagi. Eh ketemu sama mereka lagi di pos 3, lagi ngeluarin kompor buat masak. Katanya gak tahan dinginnya, mau anget2 dulu, padahal aku waktu itu kepanasan keringetan sebadan. Yaudah akhirnya kita minta izin jalan duluan.

Esok paginya jam 10an, timku udah turun dari puncak. Eh papasan lagi sama mereka di sabana 2, mereka baru mau naik, terus nanya “naik apa turun nis??”, “turun…”, eh mereka kaget terus pada kagum. Anyway, sabana 2 itu masih ¾ perjalanan, setelah itu masih ada sabana 1, terus pos 4 terus baru ke puncak. Jadi masih jauh banget.

Aku turun tertatih2 itu sampe basecamp jam 4 sore. Sedangkan adikku yang jalan normal sampe basecamp jam 2 siang. Ternyata mereka sampe basecamp baru jam setengah 12 malem. Jadi baru bisa pulang besok paginya.

Jadi itulah pentingnya untuk tidak menyepelekan segala sesuatu, never underestimate! Karena kita tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya.


Baca juga:

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Rabu, 12 Agustus 2015

Hi Lawu, I'm coming again...!!! ^^

Dua bulan lalu tepatnya tanggal 30-31 Mei 2015 aku mendaki Gunung Lawu lagi untuk kedua kalinya. Yah... mumpung libur panjang dan ada temen-temen yang enak diajakin buat muncak. Hehe... Tim kita terdiri dari 4 orang, aku, Ismail, Bayu, sama adikku, Rafi. Cowoknya 3 dan ceweknya aku sendiri.. gapapa.. hehe... aku kan strong! :p

Gunung Lawu dipilih karena kebetuan deket dengan rumah, tinggal naik motor 1 jam udah nyampe di pos pendakian. Hehe... Btw, Untuk ke puncak Lawu jalur yang terkenal ada 3, Cemoro sewu, cemoro kandang dan jalur candi cetho. Konon, jalur Candi Cetho adalah jalur keraton yang biasanya dipake naik para penguasa Jawa jaman dulu kalo mau bertapa ke Lawu, jalur ini jarang dipake pendaki karena katanya sih rutenya susah dan sepi, kalo jalur cemoro sewu dan cemoro kandhang istilah ya cuma jalur pintu belakang, kedua jalur ini yang rame. Kita naik dari Cemoro Sewu, jalur ini dipilih karena yang kita tau rutenya ya cuma jalur ini.. -_- Biasanya pendaki lain memilih naik lewat Cemoro Kandang dan baru turunnya lewat Cemoro Sewu.

Aku dan adikku sampai di pos Cemoro Kandhang sekitar pukul 11 siang, nah ternyata timku pada belum sampai, akhirnya kita milih makan siang dulu di warung makan pinggir jalan, ada banyak banget disini, makanan khas sini adalah sate kelinci, enak, lezat, dan murah meriah.. hehe.. Menjelang dhuhur timku baru komplit, terus kita sholat dhuhur dulu di masjid depan pos Cemoro Sewu untuk kemudian baru mulai naik setelah shala dhuhur.

Sebelum mendaki pertama-tama kita harus daftar dulu di loket, membayar tiket masuk sebesar Rp.10.000,-/orang. Setelah itu kita mulai menuju pos 1. Perjalanan menuju pos 1 masih terbilang enak, lewat hutan pinus yang sejuk, jalan yang masih landai dan hanya sedikit naik turun, disini banyak digunakan sebagai area outbond dan berkemah, jadi rame, banyak temennya, asik. Sampai pos 1 kita istirahat sebentar.

Enaknya mendaki lawu adalah di setiap pos ada warung, jadi kita nggak perlu bawa logistik banyak bayak dari bawah, mau makan/minum anget tinggal beli. Hehehe... Disini juga banyak sumber air, jadi nggak perlu bawa air banyak-banyak yang bikin berat, soalnya kalo habis ya tinggal isi ulang atau beli. Nggak perlu bawa dome juga, soalnya di Sendhang Drajat ada warung Mbok Yem yang luas bisa buat tempat menginap. Disini jalannya juga udah enak, batu-batuan, jadi nggak licin dan nggak berdebu. Pokoknya mendaki Lawu tuh tamasya beneran deh.... :3

Lanjooott ke Pos 2, jalannya udah agak mulai menanjak, tapi tetep asik kok, apalagi view-nya yang cantik di sepanjang jalan bener-bener mengobati rasa lelah deh. Nyampe Pos 2 ini ada warung yang pisang gorengnya enak banget, wajib banget nyoba pokoknya! Di pos 2 ada area datar cukup lus yang bisa dipake buat diriin dome, tapi ngapain nge-dome disini, puncak masih jauh... hehehe...

Menuju pos 3, jalannya udah lebih ekstrim lagi, tapi tenang saja semua bisa dilewati. Kita mulai berada setinggi awan, suhu udara mulai bertambah dingin, ya iyalah, wong kita masuk di dalam awan. Ajaibnya di pos 3, disini signal seluler penuh. jika tadi dari bawah handphone anda nggak ada signal, tenang saja, disini nanti bakal ada signal lagi kok. Mungkin karena tempatnya yang udah lebih tinggi jadi nggak terhalang bukit-bukit kali ya... jadi kalo mau update status, eksis di sosmed, atau kabar-kabar keluarga, inilah saatnya "Maakk... ane udah nyampe Pos 3 nih, udah diatas awan, doain ya nyampe puncak dengan selamat...".

Perjalanan dari pos 3 menuju pos 4 luar biasa indaaahhhh banget..... apalagi sore hari dengan sinar matahari yang berwarna-warni.. Ada awan putih yang bergumpal-gumpal dibawah seperti kapas, ada bukit hijau dan perdu disekeiling yang mempermanis suasana. pokoknya kudu banget lah foto disini...



Dari pos 4 menuju pos 5 hari udah mulai gelap, suhu udara juga mulai menusuk tulang, sementara jalanan semakin curam saja. Mungkin kita akan setiap 5 langkah berhenti, tapi tak mengapa asal selamat. Medannya mulai merangkak, memanjat batu-batuan yang sedingin es, ada juga pegangan besi sebenernya tapi basah kena embun dan sedingin es juga. Disarankan mulai memakai pakaian hangat.

Dari pos 5 menuju Sendhang Drajat jalannya landai, enak, dan alam terbuka, jadi disini kita bisa melihat pemandangan kelap-kelip lampu kota Magetan. Saat pulang, disini pemandangannya juga indaahh banget. Lautan awat berada sangat dekat dibawah kaki kita. Disini juga tempat yang rekomended untuk foto-foto. :)



Sampailah di Sendhang Drajat, disarankan disini berisirahat dahulu, mengisi perut di Warung Mbok Yem yang nasi pecelnya enak luar biasa, juga tempe goreng krispinya yang yummy bangetss di lidah.... :d Kita juga bisa buang air disini karena ada bilik, bisa ngisi air juga karena sendhang drajad memiliki air melimpah. Disini tim kami menginap semalam, suhu disini dingiiiinn banget, bahkan waktu subuh menunjukkan 4 derajat Celcius. Nggak bisa tidur? Iyalah.... kaki rasanya beku? Pastilah! Bahkan disini aku sempat kena acute mountain sickness, apatuh? Baca tulisanya di postku yang ini. :) Konon Mbok Yem dalam menyalakan api di warungnya nggak pake minyak tanah ataupun gas sodar-sodara, karena nggak bisa nyala saking dinginnya udara disini, terus nyalainnya pake apa donk? Kudu pake bensin.... itupun kudu disiriam rutin.

Rencana awalnya kita mau summit attack sebelum sunrise, tapi saking dinginnya jadi mager banget buat jalan, akhirnya kita memutuskan liat sunrise disini aja, terus sarapan dulu, kalo udah hangat baru summit attack. Disini sunrisenya juga udah indah banget kookk.... :3


Nah, setelah puas mengisi perut dan udah mulai hangat, kita jalan lagi ke puncak... lewat tanjakan cinta. Bedanya kalo di rute-rute sebelumnya jalannya berbatu, di tanjakan cinta ini jalannya tanah. Rada licin sih tapi nggak berdebu kok.. :) 



Dan akhirnya setelah melewati perjalanan panjang nan melelahkan *halah*, sampailah kita di puncak lawu. Bahagiaaa banget rasanya.. puas banget... segala lelah, capek, emosi, terbayar lengkap di puncak ini.. :)




Sekian ceritaku, sambung lagi di pendakian selanjutnya yaa.... cheers! ^^


Baca juga:

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pendakian kedua Gunung Lawu: Mountain Sickness

Mendaki gunung adalah kegemaran baruku saat ini. berhubung lagi liburan panjaang dan ada temen yang asik buat naik gunung, jadilah aku berkeinginan mendaki Gunung Lawu lagi untuk kedua kalinya. Kali ini sekelompokku ada 4 orang, 3 cowok dan aku cewek sendiri. Eits jangan salah, walaupun aku cewek sendiri tapi aku setrooong, gak banyakan berhenti, waktu pendakian uga normal-normal aja, cenderung cepet malah, cuma 6 jam, rata-rata kan 8 jam... hehehe... *sombong*

Nah di pendakian kali ini ada satu kejadian nggak enak yang aku alamin, aku kena ACUTE MOUNTAIN SICKNESS, apaan tuh? baru denger... sama! aku juga baru tau ada penyakit gituan setelah turun gunung.... penasaran penyakit apa itu, ini aku kutipin tulisan dari web Indonesia 360 Derajat tentang mountain sickness.. capcuss baca yuukk..... :)

Acute mountain sickness atau sering kita bilang “Monsick” adalah suatu penyakit yang banyak menyerang para pendaki gunung. Penyakit ini terjadi terutama pada pendakian lebih dari 2400 meter. Tidak jarang, pendaki gunung meninggal karena mountain sickness.

Penyakit yang juga disebut altitude sickness ini terjadi karena ketidakmampuan tubuh untuk beradaptasi dengan kondisi alam di pegunungan yang berbeda dibandingkan dataran rendah. Di daerah pegunungan, tekanan udara dan kadar oksigen lebih rendah dibanding dengan dataran rendah, hal ini menyebabkan tubuh kekurangan oksigen.

Salah satu cara untuk membuktikan adanya perbedaan kondisi alam adalah dengan cara melihat penggelembungan beberapa barang yang dibawa. Misalnya bungkus snack menjadi gendut menggelembung seperti balon. Botol minuman yang dari bawah dalam keadaan tertutup rapat, bila dibuka pada ketinggian itu tutupnya meletup. Kok bisa?

Hal itu terjadi karena perbedaan tekanan udara. Di pantai (0 mdpl), tekanan udara adalah 760 mmHG dengan konsentrasi oksigen 21%, sedangkan pada ketinggian 2.500 mdpl, tekanan udara hanya 570 mmHG. Dengan demikian, meskipun konsentrasi oksigen sama, kerapatan molekulnya berkurang 25%. Faktor inilah yang telah menggelembungkan barang-barang di atas.

Pada kondisi tersebut, apa yang terjadi pada tubuh kita?
Hati-hati, ternyata, diam-diam pembuluh darah kita pun ikut menggelembung. Dan penggembungan pembuluh darah itu menyebabkan terjadinya kebocoran cairan. Inilah yang menjadi faktor utama mountain sickness.

Beberapa penyebab lain mountain sickness adalah :
– Ketinggian yang dicapai
– Medaki terlalu cepat
– Kelelahan
– Kekurangan cairan

Kemungkinan terkena mountain sickness antara satu orang dengan yang lain tidaklah sama. Beberapa pendaki sangat rentan, sementara yang lain berdaya tahan kuat. Sayangnya, sampai saat ini, belum ada metode klinis yang bisa mengidentifikasi dan memilah manusia yang rentan dan yang tahan terhadap ketinggian. Jadi yang mengetahui tubuh kita kuat atau tidak, adalah diri kita sendiri.

Gejala-gejala mountain sickness :
– Pusing atau pening
– Mual sampai muntah-muntah
– Napas tersengal-sengal pada saat melakukan aktivitas fisik
– Kelelahan
– Hilang napsu makan
– Sulit tidur
– Menyendiri, malas bergaul dan berkomunikasi

Apabila mendapatkan perhatian dan perlakuan sebagaimana mestinya, mountain sickness umumnya tidak berakibat fatal. Sebaliknya, bila kondisi ini tidak dipahami dan diabaikan, masalah lebih serius mengancam.

Gejala yang lebih berat adalah :
– Kehilangan koordinasi gerakan, sempoyongan bila berjalan
– Kebingungan, irasional
– Mengalami halusinasi
– Meracau
– Lunglai, dan pada keadaan yang paling parah mengalami koma

Lebih dari lima puluh persen penderita yang sampai mengalami koma, akhirnya tewas. Sementara yang berhasil bertahan, kebanyakan mengalami cedera otak permanen yang menyebabkan ketidaknormalan kondisi mental atau kekacauan koordinasi motorik. Kalau mendapatkan penanganan yang pas, jangan takut, asal belum sampai mengalami koma, penderita bisa pulih total.
Kerinci
Sayangnya, pendaki gunung sering cuek-bebek terhadap gejala-gejala itu. Kebanyakan menganggap gejala-gejala yang dirasakan semata-mata hanya karena terlalu capai, stamina loyo, kurang tidur, atau bahkan masuk angin. Dari pendapat ini, umumnya penderita montain sickness hanya merasa perlu beristirahat sebentar, kemudian naik lagi. Meskipun beristirahat ada benarnya, perlakuan semacam itu keliru.

Untuk pencegahan kondisi seperti ini dapat dilakukan dengan aklimatisasi yang baik, yaitu dengan mendaki perlahan, sehingga memberikan waktu bagi tubuh untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang baru. Selain itu, jangan terlalu lelah dan minum cukup air.

Terapi terbaik untuk yang terkena mountain sickness adalah dengan turun gunung. Pada kasus yang ringan, anda dapat berisitirahat sejenak hingga kondisi tubuh stabil dan terbiasa dengan kadar oksigen yang rendah. Pemberian oksigen dapat pula dilakukan untuk memperbaiki kondisi pasien. Apabila ada dokter atau tenaga medis di sekitar, pengobatan dengan acetazolamide dapat diberikan untuk mempercepat kemampuan tubuh untuk beradaptasi pada ketinggian.

Mendaki gunung memang menyenangkan, tapi tentunya diperlukan persiapan dan pengetahuan yang cukup agar dapat menikmatinya. Mountain sickness dapat terjadi pada siapapun, laki-laki atau wanita, oleh karena itu berhati-hatilah dalam mendaki gunung.

Bukan hanya menyiapkan tulisan atau bendera untuk berfoto di puncak, yang lebih penting adalah siapkan fisik dan mental.


Baca juga ceritaku selengkapnya tentang pendakian ini disini.. ^^

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Rabu, 05 Agustus 2015

Itsar, puncak ukhuwah

Itsar berarti mementingkan orang lain lebih dari diri sendiri. Dari segi fitrah, setiap manusia yang masih terjaga fitrah kemanusiaannya pasti berbuat mulia, mementingkan orang lain dan bukan diri sendiri serta menolong orang lain tanpa memikirkan diri sendiri. Atau bahasa kerennya “altruisme”.
Di Inggris pernah terjadi kasus penyelamatan seorang anak yang jatuh di rel kereta api oleh seorang laki-laki. Alhamdulillah anak itu bisa diselamatkan, namun sebelah tangan laki-laki itu putus tersambar kereta api yang melaju kencang. Mungkin seumur hidupnya anak tersebut takkan bisa melupakan jasa seseorang yang rela mengorbankan sebelah tangannya untuk menyelamatkan nyawanya.
Rasulullah mengatakan bukan dari golongan kami orang yang tidur dalam keadaan kenyang sementara tetangganya kelaparan. Begitu pula di hadits lain “Bukan golongan kami orang yang tidak peduli pada urusan orang Islam”.
Jadi sifat itsar sangat penting untuk memerangi sifat-sifat buruk seperti egois, kikir, individualis dsb serta menumbuhsuburkan sifat-sifat mulia seperti peduli, empati, pemurah dll.

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cara mengirim komentar blog/hubungi saya

Assalamu'alaikum pembaca,

Maafkan aku lama sekali tidak mengisi blog karena mengerjakan segala sesuatu di dunia nyata. Ternyata blogger sudah banyak berubah yaa... Aku sedikit terkejut karena "bilah komentar" di menu blog menghilang, jadi aku tidak bisa lagi melihat komentar masuk maupun meresponsnya. Namun, aku bersyukur sekali karena hampir setiap hari ada notifikasi komentar baru oleh pembaca sekalian. Senang sekali hati ini jika bisa membantu. Namun mohon maaf sekali karena aku tidak bisa merespon komentar anda karena hilangnya menu komentar di blogger. Ketika aku klik notifikasinya, ternyata halaman yang dituju hanyalah halaman kosong.... :(

Jadi jika pembaca sekalian ingin bertanya lebih lanjut tentang isi blog ini silakan mengubungi saya via email: niestarry@gmail.com atau line: niestarry. Terimakasih dan mohon maaf atas ketidaknyamanannya. :)

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Rabu, 06 Mei 2015

Hikmah

Tuh kan bener ada hikmah dibalik “kurang satu poin”-nya kompre tulis ku kemaren.
Memang Allah SWT itu selalu punya rencana yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Tinggal bagaimana kita bisa mensyukuri atau tidak.
Semua yang terjadi sudah digariskan. Jika sudah berusaha maksimal tapi hasilnya belum memuaskan ya tidak perlu kecewa. Memang ada jatahnya sendiri. Dan jatahku adalah presentasi INAMSC.
Mungkin seandainya dulu aku lulus aku tidak akan pernah mendapat kesempatan ini. Bukan cuma masalah biaya yang telah dikeluarkan untuk INAMSC, bukan juga karena aku tidak mungkin beli tiket pesawat - ya itu termasuk sih, haha - tapi lebih ke pengalaman presentasi internasional-nya yang mungkin tidak aku dapati di kesempatan lain.
Alhamdulillah. :)


Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Macam-macam manusia (1)

Aku punya teman, mungkin yang belum mengenalnya pasti kagum padanya, aku pun begitu. Dia dengan segala prestasi dan kelebihannya, siapa yang memungkiri?
Tapi ada sesuatu yang paling nggak aku suka dari dia, yaitu egosentrisme-nya. Sumpah baru kali ini aku bertemu seseorang yang sebegitu besar egonya. Oke dia memang bersemangat, namun bagiku itu keterlaluan.
Dia yang selalu ingin menjadi “paling” diantara teman-temannya. Mulai dari hal sepele dari tiap foto selalu ingin paling tengah, kalo makan selalu ingin yang paling banyak, kalau dapat barang selalu ingin dapat yang paling bagus. Hingga hal yang jauh lebih penting dari itu.
Entahlah…. namun hati ini begitu sakit ketika sebagai teman tidak pernah dihargai, selalu dicurangi.
Bahkan ketika lomba pun, aku yang lebih besar porsi pengorbanannya, tapi dia yang ingin mendapatkan lebih keuntungannya.
Ketika lomba membuat komik, aku yang susah-susah menggambar, di kereta ekonomi tanpa meja bahkan, sampe lembur sampe malem, terus scan, edit photoshop, ngirim email. Dia cuma nyuruh. Tapi ketika pengumuman juara 1, dia minta hadiahnya uang dibagi 2 sama rata, tapi piagam dan pialanya untuk dia. Adil???
Ketika lomba research, dia cuma daftar dan ngirim abstrak, aku yang translate, menyusun, membuat poster, presentasi, dicecar sama juri, tapi dia ingin namanya jadi author utama. Adil???
Bahkan saat acara cultural night selesai dan kita dapat juara favorit dan mendapat hadiah yang harus dibagi dua, dia minta isinya dan aku dikasih bungkusnya, alasannya adalah itu adalah "ide" dari dia, padahal itu ide bersama-sama, dan akulah justru yang membawa makanan khas daerah. Adil???
Dia selalu ingin lebih, selalu ingin menjadi paling, tanpa mau melihat pengorbanan orang lain yang dilakukan untuk itu. Dia hanya ingin mendapat keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa mau berusaha sebelumnya.
Kamu pikir itu hakmu? Atau merampas hak orang lain? Kamu merasa bahagia setelah mendzolimi orang lain?
I’m ok, karena aku sadar semua hal pada akhirnya akan dimintai pertanggungjawaban. Bahkan hal kecil sepele pun. Jika suatu saat ditanya “darimana kamu mendapat ini?” “Apakah ada orang lain yang terdzolimi karena kamu mendapat ini?”. Aku bersyukur.
Setidaknya aku mendapat pelajaran untuk ini. Untuk selalu pandai merasa, melihat dan mendengar.
Apakah aku tidak ikhlas? Tentu saja aku ikhlas, aku selalu percaya semua hal ada balasannya.

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Selasa, 17 Maret 2015

Memperbaiki Jodoh


Menganalisa tulisan sebelumnya tentang jodoh dan takdir, maka dapat diketahui bahwa jodoh adalah ketetapan Allah SWT yang telah tertulis dalam Lauhul Mahfudz jauh sebelum dunia seisinya ini tercipta. (Tulisan tentang jodoh adalah ketetapan dapat dibaca disini). Nah, namun karena apapun yang tertulis di Lauhul Mahfudz termasuk takdir mu'allaq (takdir tergantung) maka jodoh masih bisa diusahakan. (Tulisan tentang macam-macam takdir dapat dibaca disini).

Allah SWT berfirman dalam Q.S. An Nuur ayat 26:
ٱلْخَبِيثَٰتُ لِلْخَبِيثِينَ وَٱلْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَٰتِ ۖ وَٱلطَّيِّبَٰتُ لِلطَّيِّبِينَ وَٱلطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَٰتِ ۚ
Artinya: Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).

Mengkaji ayat tersebut, telah jelas tertulis bahwa jodoh itu menyesuaikan, jodoh adalah cerminan dari diri kita. Bila kita baik, maka jodoh kita akan baik juga. Namun bagaimana dengan takdir???

Misalnya Allah SWT memang telah menjodohkan fulan dengan fulanah sejak di Lauhul mahfudz, namun ternyata fulanah adalah perempuan yang shalihah sedangkan fulan adalah laki-laki berandal, mungkinkah mereka berjodoh? Bagaimana dengan janji Allah SWT yang tertulis dalam kitabnya???

Bingung yah?

Tau tidak, jodoh itu memiliki feromon yang mirip, bersifat seperti magnet yang akan selalu tarik-menarik.  Jika kasusnya seperti fulan dan fulanah, tergantung siapa yang kuat menarik. Jodohnya tetep fulan dengan fulanah namun salah satu dari mereka akan menyesuaikan dengan pasangannya. Jika iman fulanah kurang kuat dan terlanjur cinta sama si fulan ya si fulanah akan jadi ikutan jelek, mengikuti jejak si fulan. Tapi jika si fulanah tetep istiqomah, maka si fulan bakal tertarik juga... nggak ada sebab musabab tiba-tiba cahaya hidayah mampu menggerakkan hati fulan untuk menjadi lebih baik, Allah lah yang akan memantaskannya, jadi si fulan lah yang akan menyesuaikan fulanah, menjadi pasangan yang sama-sama baik.

Nah, jadi siapapun jodoh kita, kalau bisa kita harus tetep jadi orang baik. Jangan sampai justru kira yang tertarik ke arah yang nggak baik. Kita harus tetap mengikatkan kualitas kualitas diri kita, dan kualitan iman kita. Insyaallah jodoh kita nanti juga akan menyesuaikan kita. Maka dari itu yuk perbaiki jodoh kita.. :)

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Takdir

Dalam syarah kitab hadist Arbain Nawawi diterangkan bahwa takdir Allah swt itu ada empat macam yang dibagi kedalam dua kelompok besar, yakni TAKDIR MUBROM dan TAKDIR MU’ALLAQ, sebagaimana penjelasan dibawah ini:

I. TAKDIR MUBROM (TETAP)
1.Takdir Dalam Ilmu Alloh.
Takdir yang ada di ilmu Allah. Takdir ini tidak mungkin dapat berubah, sebagaimana Nabi Muhammad saw bersabda:
لاَيَهْلِكُ اللهُ إلاَّ هَالِكًا
“Tiada Allah mencelakakan kecuali orang celaka, (yaitu orang yang telah ditetapkan dalam ilmu Allah Taala bahwa dia adalah orang celaka.)”

2.Takdir Dalam Kandungan.
Takdir dalam kandungan, yaitu malaikat diperintahkan untuk mencatat rizki, umur, pekerjaan, kecelakaan, dan kebahagiaan dari bayi yang ada dalam kandungan tersebut. Maka takdir ini termasuk takdir yang tak dapat dirubah sesuai kelanjutan dari hadist tersebut. 

II.TAKDIR MU’ALLAQ (TAKDIR YANG TERGANTUNG)
1. Takdir Dalam Lauh Mahfudh.
Takdir yang ada dalam Lauhul Mahfudh. Takdir ini mungkin dapat berubah, sebagaimana firman Allah dalam surat ar-Ra’du ayat 39 yang berbunyi:
يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ
“Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan apa yang dikehendaki, dan di sisi-Nyalah terdapat Ummul Kitab (Lauhul Mahfudz).”
Dan telah diriwayatkan dari Ibnu Umar, bahwa beliau mengucapkan dalam do’anya yaitu “Ya Allah jika engkau telah menetapkan aku sebagai orang yang celaka maka hapuslah kecelakaanku, dan tulislah aku sebagai orang yang bahagia”.

2.Takdir Yang Diikuti Sebab Akibat
Takdir yang berupa penggiringan hal-hal yang telah ditetapkan kepada waktu-waktu dan hal-hal yang telah ditentukan. Gambarannya: “Seandainya hambaku berdo’a atau bersilaturrahmi dan berbakti kepada kedua orang tua, maka Aku jadikan dia begini, jika dia tak berdo’a dan tidak bersilaturrahmi serta durhaka kepada kedua orang tua, maka ia Aku jadikan seperti ini..”
Takdir ini juga dapat diubah sebagaimana hadits yang menyatakan:
“Sesungguhnya sedekah dan silaturrahim dapat menolak kematian yang jelek dan mengubah menjadi bahagia.”
Dalam salah satu hadits lain Nabi Muhammad saw pernah bersabda;
إنَّ الدُّعَاءَ وَالبَلاَءَ بَيْنَ السَّمَاءِ والاَرْضِ يَقْتَتِلاَنِ وَيَدْفَعُ الدُّعَاءُ البَلاَءَ قَبْلَ أنْ يَنْزِلَ
“Sesungguhnya doa dan bencana itu diantara langit dan bumi, keduanya berperang; dan doa dapat menolak bencana, sebelum bencana tersebut turun.”
Syekh K.H. A.Rifa’i menulis dan menuqil dari Tuhfatul Murid Syarah Jauhar – At Tauhid dalam Kitab Ri’ayatul Himmah, demikian:
ﻮﻋﻨﺪﻨﺎ ﻟﻟﻌﺑﺪ ﻜﺴﺐ ﻜﻟﻔﺎ # ﺑﻪ ﻮﻟﻜﻦ ﻻ ﻴﺆﺛﺭ ﻔﺎﻋﺭﻔﺎ
“Dan bagi kita kaum Ahlussunnah, kita diwajibkan ber- usaha dan ber- ikhtiar seraya kita harus berkeyakinan bahwa kita tidak boleh memastikan berhasilnya usaha dan ihktiar yang kita lakukan itu”.


Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jodoh adalah ketetapan


Segala sesuatu sejak awal terciptanya Qalam sampai tiba hari Qiyamat telah tertulis di Lauh Mahfudz, karena sejak permulaan menciptakan Qalam Allah telah berfirman kepadanya : “Tulislah”, Dia (Qalam) bertanya : “Wahai Rabb-ku, apa yang harus aku tulis?” Allah berfirman : “Tulislah segala sesuatu yang terjadi”. Kemudian dia (Qalam) menulis segala sesuatu yang terjadi sampai hari kiamat. Juga diriwayatkan dari Nabi :
"Artinya : Sesungguhnya janin yang ada dalam kandungan ibunya ketika telah melewati umur empat bulan, maka Allah mengutus Malaikat kepadanya yang meniupkan roh dan menulis rizqi, ajal, amal dan apakah dia celaka atau bahagia".

Rizqi juga telah tertulis dan ditakdirkan beserta sebab-sebabnya, tidak bertambah dan tidak berkurang. Sebagian dari sebab-sebab (rizqi) adalah pekerjaan manusia untuk mencari rizqi, sebagaimana firman Allah :

"Artinya : Dia (Allah) adalah Tuhan yang telah menjadikan bumi tunduk (kepadamu), maka berjalanlah dia atas pundaknya dan makanlah sebagian rizqi-Nya dan kepada-Nyalah tempat kembali" [Al-Maidah : 15]

Sebagian dari sebab-sebab rizqi lagi adalah menyambung persaudaraan (sillaturrahim), termasuk berbuat baik kepada kedua orang tua dan menyambung hubungan keluarga, karena Nabi telah bersabda.

"Artinya : Barangsiapa ingin dilapangkan rizqinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah dia menyambung persaudaraan (sillaturrahim).

Sebagian sebab-sebab rizqi lagi adalah bertaqwa kepada Allah, sebagaimana firman Allah.

"Artinya : Barangsiapa bertaqwa, maka Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rizqi dengan tanpa disangka-sangka" [Ath-Thalaq : 2-3]

Janganlah anda mengatakan : “Rizqi telah tertulis dan terbatasi dan aku tidak akan melakukan sebab-sebab untuk mencapainya”. Karena pernyataan tersebut adalah suatu kelemahan. Sedangkan yang disebut kepandaian adalah kamu tetap berupaya mencari rizqi dan sesuatu yang bermanfaat bagimu, baik untuk agamamu maupun untuk duniamu. Nabi bersabda.

"Artinya : Seorang yang pandai adalah orang yang mengoreksi dirinya dan beramal untuk bekal setelah mati, sedangkan orang yang lemah adalah orang hanya mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan"

Sebagaiamana rizqi telah tertulis dan ditaqdirkan bersama sebab-sebabnya, maka jodoh juga telah tertulis (beserta sebab-sebabnya). Masing-masing dari suami istri telah tertulis untuk menjadi jodoh bagi yang lain. Bagi Allah tidak rahasia lagi segala sesuatu, baik yang ada di bumi maupun di langit.

[Disalin kitab Al-Qadha’ wal Qadar edisi Indonesia Tanya Jawab Tentang Qadha dan Qadar, Penulis Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin’, terbitan Pustaka At-Tibyan, penerjemah Abu Idris] 

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Minggu, 15 Maret 2015

Uji Komprehensif FK UNS

Illustrasi: OSCE

Bagi kami mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, wisuda bukanlah akhir dari masa study. Bukan berarti bisa leha-leha, foya-foya, hura-hura, dan semacamnya setelah wisuda. Karena bagi kami wisuda tak lebih dari sekedar seremoni. Setelah wisuda, masih ada sebuah tes yang harus dilalui mahasiswa jika ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan klinik (koass). Ujian itu adalah uji komprehensif atau disingkat kompre. Uji komprehensif terdiri dari dua ujian, yaitu ujian prektek (OSCE) dan ujian tulis. OSCE sendiri terdiri dari 7 stase, yaitu: stase kardio-respirasi, stase gastro-infeksi-endokrin, stase bedah-urogenital, stase obstetri-ginekologi, stase bantuan hidup dasar, stase spesial sensory, dan stase neuro-muskuloskeletal. Nah uji komprehensif inilah yang menentukan seorang mahasiswa kedokteran berhak melanjutkan koass atau tidak.

Kebahagian wisuda tak sepenuhnya kurasakan kerena 2 hari setelahnya aku harus menghadapi uji komprehensif. Apalah arti sebuah upacara ketika rasa bahagia tercampur cemas, raut gembira namun hati was-was. Ketika menunggu giliran dipanggil maju ke podium menerima penghargaan sarjana kami gunakan untuk membaca materi. Ketika yang lain asik foto-foto selfi kami asik murojaah checklist. Ketika yang lain bawa bunga atau boneka malah bawa buku persiapan kompre. Sesuatu banget lah~

Terkhusus untukku, OSCE kompre kali ini membawa kesan tersendiri, kesan yang begitu dalam. Aku yang sudah terbiasa mendapat shift tengah-akhir ketika kompre, masih leha-leha dan hura-hura seminggu sebelum pelaksanaan OSCE, takada rasa panik sama sekali, karena pikiranku "toh ntar juga dapetnya shift belakangan". Eh ternyata perkiraanku melesat jauh dari keinginan awal, H-2 wisuda ketika pembagian shift OSCE kompre diumumkan, namaku tercantum di daftar peserta hari pertama shift pertama... jedheeeng......!!!!!!!!

Panik? Galau? Takut? Cemas? Nangis? Pengen bunuh diri? Enggak.... itu mah lebay.... aku ngerasa biasa aja, mungkin bingung harusnya ngerasa gimana, kayaknya emosiku hilang saat itu juga. Ekspresi tetep datar, terus tidur.... -_____-"

Hari Kamis. Karena hari itu aku tidur, otomatis kesempatan belajarku hilang 1 hari. Tapi yaudah sih.. mau diapain lagi, daripada stress....

Aku merasa sangat amat tenang dan nyaman saat itu, nggak ada rasa negatif sama sekali, pokoknya dipikiranku cuma bahagia, syukur, khusnudzon.. "Allah pasti sayang banget sama aku, sampai Dia memberiku giliran pertama, Allah pasti ingin menjadikanku dokter yang tangguh di segala situasi dan kondisi, dokter yang tegar dan tahan banting, dokter yang luar biasa pokoknya, dan aku yakin Allah tidak akan mempersulitku di OSCE ini, Allah pasti bantu".

Hari Jumat, aku pun belajar bersama teman-teman sampai sore, karena besok adalah hari wisudaku, otomatis aku nggak bakal belajar. Jadi bisa nggak bisa, mau nggak mau, seenggaknya hari ini aku udah mereview semua pemeriksaan yang mungkin diujikan.

Hari sabtu, hari wisudaku,otomatis hilang lagi satu hari kesempatan belajarku. Kenapa nggak mau nyambi belajar saat wisuda? Ya ampun.... ini moment penting bro... cuma sekali seumur hidup.. dinikmati lah~

Hari minggu, ini adalah hari terakhir kesempatan belajarku karena besok pagi adalah eksekusinya. Tapi hari ini aku hanya bisa persiapan alat dan bahan yang sekiranya harus dibawa besok, dan hanya lebih banyak belajar tips trik dan cara cepat belajar.. hahaha... udah nggak guna banget.. tapi yaudah sih daripada nggak ngapa-ngapain sama sekali. Hari ini pun ba'da dhuhur sampe sore aku arisan keluarga dirumah tanteku, main-main lagi.. Ah parah banget guee... orang besok ujian.. tapi yowislah, aku udah pasrah.. cuma bisa doa....

Hari Senin, ini adalah hariku. Kuawali dengan sholat tahajjud, doa, minta restu orang tua, lalu berangkat pagi. Jam 6 aku berangkat dari rumah, biar nggak panik dan menghindari macet. Sampai sana pukul 7, aku mereview beberapa resep sambil terus berdoa.

Pukul 8 ujian dimulai, aku memasuki stase pertama yaitu bedah-urogenital. Disana alhamdulillah skenarionya enak, pasien kecelakaan terus luka robek, jadi tinggal manajemen luka dan menjahit luka. Fail ku disini adalah aku menjatuhkan jarum setelah penjahitan selesai. Tapi semoga saja masih lulus.

Stase kedua adalah spesial sensory, disini aku mendapatkan kasus mata merah, setelah anamnesis dan pemeriksaan fisik kutentukan diagnosisnya adalah konjungtivitis bakterial. Lalu aku pun menuliskan resep dan edukasi. Udah itu aja, semoga nilainya baik.

Stase ketiga adalah bantuan hidup dasar, disini skenarionya pasienku tersengat listrik, jatuh dari atap kemudian cidera servikal hingga cardiac arrest. Tugasku memberikan bantuan hidup dasar. Yaudah gitu aja, malah banyak ngobrol sama pengujinya. Kesalahanku disini adalah saat memberikan nafas buatan hidung manekinnya nggak aku tutup. Haha... lupa.... tapi semoga saja pengujinya nggak tau.. :p

Stase keempat adalah kardio-respirasi. Disini aku mendapatkan kasus TB. Jadi setelah melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik aku pun membaca hasil pemeriksaan penunjang sputum BTA dan foto rontgen. Setelah itu aku edukasi pasien dan memberi resep. Alhamdulillah di stase ini lancar.

Stase kelima adalah obsgyn. Datang pasien ibu-ibu hamil 9 bulan mau ANC. Yaudah ANC aja. Pengujinya baik alhamdulillah lancar juga di stase ini, cuma agak fail dikit pas menentukan usia kehamilan, ngeblank, 14 hari tuh berapa minggu?? Bingung gueehh... grogi sih.. malu-maluin aja.. xp

Stase keenam adalah neuro-muskuloskeletal. Ini adalah stase paling fail, fail, faillll bangettt... T.T Jadi datang pasien abis kecelakaan, abis anamnesis curiga fraktur, terus aku mau ngelakuin pemeriksaan fisik, eh pasiennya gamau diperiksaa.. T.T Yaudah langsung aja gue bidai, terus gue rujuk...mbuh lah cuma keajaiban yang bisa bikin gue lulus di stase ini.

Stase ketujuh, stase terakhirku, gastro-infeksi-endokrin. Dapet pasien hepatitis. Yaudah biasa anamnesis terus pemeriksaan fisik terus kasih obat dan edukasi. Distase ini aku dipuji sama pengujinya, kata beliau pemeriksaanku bagus.. aaaiihhh jadi malu... *blushing*

Overall aku merasa OSCE kali ini ajaib banget, dapetnya kasus yang enaaakkk banget, nggak aneh-aneh, pengujinya juga nggak serem-serem.. alhamdulillah banget... keajaiban banget...

Sekali lagi aku percaya kekuatan doa itu nyata.. :)

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Alhamdulillah wisuda :)

Sabtu, 7 Maret 2015 adalah hari bersejarah bagi kami. Hari itu adalah hari dimana kami secara resmi disematkan gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked). Gelar ini adalah bukti bahwa kami telah berhasil menyelesaikan pendidikan pre-klinik kami.


Apalah arti sebuah gelar ketika tidak ada yang berubah sedikit pun dari diri kita, pemikiran kita, maupun sikap kita. Namun walau bagaimana pun ini adalah salah satu langkah membuka pintu masa depan. Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya terutama untuk orang tua kami yang telah sepenuh hati mendukung pendidikan kami dan membiayai kami, keluarga kami yang selalu mensupport kami dan teman-teman kami yang selalui membersamai dalam perjuangan ini. Semoga dengan selesainya satu langkah kehidupan ini bisa membawa perubahan yang lebih baik pada diri kami, dan membawa manfaat bagi masyarakat.

Gelar S.Ked barulah 1/4 perjalanan menjadi dokter, 1/2 dari perjalanan adalah nanti ketika disumpah dokter dan mendapatkan gelar dokter, serta 1/2-nya lagi adalah ketika masyarakat mengakui kita sebagai dokter. Namun perjalanan itu pun tak berarti bisa berhenti karena dokter haruslah belajar seumur hidup.

Semoga Allah SWT merahmati perjalanan panjang ini. Aamiin......

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sabtu, 07 Februari 2015

Keajaiban semester tua

Alhamdulillahirrobbil'alamin.........

Sebelum menulis menulis post ini, izinkan aku terlebih dahulu memanjatkan puji syukur sebanyak-banyaknya kehadirat Allah SWT, karena atas kuasa-Nya lah aku dapat menyelesaikan pendidikan S1 ku dengan baik.

Sebelumnya, aku sempat pesimis dapat menyelesaikan studiku lebih cepat dan dapat mengikuti wisuda gelombang pertama yang akan dilangsungkan bulan maret 2015 besok, karena mengingat skripsiku sampai H-7 penutupan pendaftaran wisuda bahkan belum selesai dan belum mengikuti sidang. Yah, tapi rupanya tangan-tangan Allah bekerja sangat lincah sehingga menghasilkan skenario yang indah hingga hanya dalam waktu 7 hari saja aku bisa menyelesaikan segala prosesnya hingga bisa mendaftar wisuda gelombang pertama. Alhamdulillah....

Hari jumat kemarin, pukul 11.15, aku baru menyelesaikan sidang skripku, alhamdulillah tanpa revisi yang berarti sehingga aku bisa langsung meminta ttd pengesahan. Kalau dipikir sangat mustahil aku bisa lulus tanpa revisi dengan nilai sempurna mengingat jatuh bangunnya perjuanganku selama penelitan, kesalahan-kesalahanku sebelum sidang sampai harus revisi berkali-kali, dan persiapanku yang bisa dibilang seadanya sampai aku sangat takut menghadapi sidang mengingat persiapanku yang sangat kurang. Namun, ternyata Allah membantuku dengan caranya yang indah, aku tak menghadapi kesulitan apapun selama sidang berlangsung, semuanya lancar, bahkan aku memperoleh pujian karena dataku luar biasa, sampai pembimbing meminta dataku untuk beliau olah lagi sebagai bahan desertasinya. Bahkan beliau ingin mengikutsertakanku dalam publikasi internasionalnya. Alhamdulillah....

Hari sabtu aku menyelesaikan jurnal publikasiku serta merapikan kembali naskah skripsiku untuk kemudian aku masukkan ke percetakan hardcover, hari ini adalah ujian pertamaku, ternyata listrik di percetakan mati seharian sehingga hardcoverku belum bisa dikerjakan, ya sudah aku berdoa saja pada Allah semoga dilancarkan. Hari Minggu, aku menerima email balasan dari editor jurnalku untuk revisi jurnal, dan hari ini pula aku mengambil hardcover skripsiku di percetakan.

Hari Senin, pukul 8 pagi, aku sudah meletakkan hardcover di meja pimpinan tim skripsi untuk minta ttd pengesahan. Namun hari ini ternyata pimpinan skripsi tidak hadir sehingga hardoverku belum ditandatangani. Hari ini pula aku membantu sahabatku yang sedang melaksanakan ujian, mulai dari memesan makanan, mempersiapkan multimedia, sampai mempersiapkan berkas-berkasnya. Aku harus pontang-panting hari ini karena temenku itu bisa dibilang orangnya nyantai sehingga banyak sekali persiapan yang tercecer. Ini adalah ujian keduaku. Ditengah capek-capeknya aku bantuin temanku itu, tiba-tiba editor mengirim pesan supaya aku kerumahnya untuk mengedit naskah publikasiku lagi, sekaligus minta ttd. Rumahnya di Klaten, 2 jam perjalanan dari rumahku. Maka sore itu pun aku meluncur ke rumahnya memperjuangkan studiku, alhamdulillah lancar.

Hari Selasa, setelah jurnalku ditandatangani editor, hari ini aku bermaksud meminta ttd pimpinan redaksi jurnal, namun ternyata hari ini bukanlah hari keberuntunganku. Pimpinan redaksi tidak hadir ditempat sehingga lebar pengesahan harus ditinggal. Pimpinan redaksi juga tidak hadir lagi hari ini, sehingga hardcoverku belum ditandatangani juga, padahal deadline tinggal 3 hari lagi. Ini adalah ujian ketigaku.

Hari Rabu, hari ini adalah harapanku karena jika hari ini hardcoverku tidak di ttd aku mustahil bisa melanjutkan ke langkah selanjutnya. Doa terus mengalir dari bibirku, aku tetap khusnudzon pada Allah dan yakin hari ini semuanya akan kelar. Aku menunggu sampai siang namun belum ada kejelasan apakah pimpinan skripsi akan datang, jadi aku memutuskan utnuk menemui pimpinan redaksi jurnal dulu. Setibanya di RSDM, ternyata pimredku masih mengikuti seminar, jadi aku harus menunggu beliau selesai, saat itu masuklah pesan temanku yang mengabarkan bahwa pimpinan skripsi sudah datang dan hardcoverku sudah di ttd. Antara bersyukur dan bingung, siapa yang akan mengambil hardcoverku. Alhamdulillah saat itu ada seorang teman yang menawakan bantuan mengambilkan hardoverku untuk dimintakan ttd kaprodi. Dan alhamdulillah lagi saat itu kaprodi hadir jadi pengesahanku hari itu juga bisa lengkap dan bisa langsung didistribusi. Hari itu adalah hari keberuntunganku. Sekembalinya dari RSDM dengan membawa pengesahan jurnal, aku langsung menuju ke bagian IT fakultas untuk memproses jurnalku. Setelah itu aku segera membuat CD dan menjilid naskah publikasi beserta bukti-bukti untuk kemudian didistribusi. Dan hari itu aku berhasil menyelesaikan 6 dari 8 bagian distribusi. Alhamdulillah.

Hari Kamis, H-1 penutupan pendaftaran wisuda, aku berharap hari ini transkrip nilai skripsiku sudah jadi dan bisa diambil, karena hari ini aku bisa menyelesaikan distribusiku. tapi ternyata transkripku belum dibikin... satu lagi ujian untukku. Aku berjuang agar transkrip nilaiku segera diterbitkan, dan alhamdulillah berhasil, tinggal minta ttd pimpinan skripsi, tapi ternyata pimpinan skripsi hari ini tidak hadir karena marah besar. Beliau marah karena ada mahasiswa yang ngeburu-buru beliau, memaksa beliau mengeluarkan transkrip nilai padahal syaratnya belum lengkap. Karena kemarahan itulah justru pimpinan skripsi menolak menandatangangani semua surat yang ada di mejanya. Ini adalah ujian terberatku.. Padahal tinggal H-1, dan kuota tinggal 52 orang dari 1500 kursi yang disediakan. Seolah-olah aku putus harapan hari ini, bahkan sempat terpikir olehku untuk nikah saja, tapi alhamdulillah teman-temanku menguatkanku sehingga aku bisa tetap berkhusnudzon pada Allah dan terus berdoa...

Jumat, hari terakhir, aku sungguh berharap hari ini adalah hari Jumat berkah. Pagi-pagi aku sudah bersiap untuk berangkat, ini hari terakhir, pikirku, hari terakhir harus maksimal, tidak ada yang boleh disesali, berhasil tidak berhasil, perjuangan hari ini adalah saksi kesungguhanku dalam berikhtiar. Pukul 7.30 aku sudah standby di depan kantor skripsi, padahal bukanya masih pukul 8. Aku menunggu hingga pukul 9 pimpinan skripsi datang dan menandatangani transkrip nilaiku. Setelah itu aku mengurus administrasi lain di KBK, kemudian ke pendidikan, ke KBK lagi, ke kaprodi, lalu ke perpus pusat, lalu balik ke kaprodi lagi. Aku semangat sekali hari itu. Walaupun ada salah satu nilaiku yang belum keluar di KHS karena  system error, dan petugas bilang saat itu web universitas sedang down sehingga tidak bisa memproses dataku untuk diperbaiki, namun aku tidak patah semangat sambil terus berdoa supaya web universitas dapat berjalan lagi, alhamdulillah doaku terkabul dan dataku bisa diproses. Pukul 11.30 aku iseng membuka web wisuda, ternyata kuota yang tersedia tinggal beberapa belas orang saja. Aku panik, padahal administrasiku belum selesai, lalu aku nekat pergi ke bank untuk membayar wisuda. Aku hanya tidak bisa diam menunggu sambil pasrah menerima keadaan saat masih ada kesempatan. Hanya itu yang ada di pikiranku. Pukul 12.00 aku selesai membayar wisuda, langsung online mengisi database wisuda, saat itu salah seorang temanku memberitahukan kuota hanya tersisa 3 orang. Setelah aku input data, aku reload ternyata namaku berhasil masuk portal wisuda, dan ternyata aku adalah pendaftar terakhir, pendaftar ke 1500. Alhamdulillah....... antara nangis dan tertawa, antara haru, kaget, sedih, seneng, bingung, semua perasaan campur aduk jadi satu. Sampai aku nge-lag beberapa saat. Aku masih ragu, apakah aku benar-benar bisa mendaftar atau tidak, padahal aku belum menyelesaikan administrasi, SKL ku belum ditandatangani pembantu dekan 1, aku juga belum melengkapi berkas ke kantor pendidikan pusat. Lalu aku pun menanyakan kejelasannya pada bagian-bagian tersebut. Dan alhamdulillah ternyata aku tetap diizinkan ikut wisuda karena sebenarnya administrasiku sudah selesai, hanya karena belum di ttd saja aku belum bisa mengambil, itu bukan kesalahanku, dan aku masih diizinkan verifikasi dan melengkapi administrasi hari senin besok. Alhamdulillah.....

Sekali lagi, ini adalah hal yang mustahil terjadi bila tanpa campur tangan Allah.... Hanya dalam waktu 7 hari saja, sejak ujian sidang skripsi sampai daftar wisuda, mengingat teman-temanku ada yang sampai memakan waktu lebih dari 1 bulan. Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam...


Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Scriptsweet~ (3)

Bismillahirrohmanirrohim...

Alhamdulillahirrobbil'alamin....

Di tulisan kali ini aku akan mengulas rasa syukurku terhadap skripsi yang telah selesai kujalani. Ternyata banyak sekali hikmah yang bisa kupetik selama perjuangan panjang nan melelahkan ketika menyelesaikan skripsi. Disini aku merasakan banyak sekali bantuan tangan-tangan Allah yang mengutak-atik takdir sehingga menjadi begitu indah. Apresiasi setinggi-tingginya kuberikan kepada:

1. Pembimbing utamaku, dr. Selfi Handayani, M.Kes, yang benar-benar membimbing. memotivasi, menuntun, dan bener-bener ngemong aku dengan penuh kesabaran dan pengertian, tidak pernah marah walaupun aku banyak salah, teledor, malas, ngeyel, dan suka ngeburu-buru tapi justru menasehati supaya aku berubah menjadi lebih baik. Beliau tidak hanya membimbing skripsiku, namun juga membimbing akhlakku, dan mengajarkan bagaimana manjadi wanita yang anggun dan layak dicintai. Aku bersyukur sekali mempunyai pembimbing seperti beliau yang sampai kuanggap seperti ibuku sendiri. 

2. Pembimbing pendampingku, dr. Nanang Wiyono, M.Kes, yang benar-benar memposisikan diri sebagai ayah. Beliau mengkritisi, memperbaiki, namun juga memberi contoh cara mencari sumber referensi, bahkan mencarikan jurnal-jurnal referensi untuk memperkaya naskahku. Beliau benar-benar mengajari cara membuat naskah ilmiah, bagaimana cara menganalis data, dan beliau membela ketika ujian sidang dilaksanakan.

3. Penguji utamaku, Dr. Hari Wujoso, dr., Sp.F., M.M., yang benar-benar menguji untuk memperbaiki, mengkritisi, memberi masukan, hingga membuka wawasan sehingga penelitianku menjadi lebih baik lagi. namun beliau sangat santun ketika menguji, jadi walaupun kesalahan kita seabrek, kita tidak merasa disalahkan. Aku bener-bener kagum dengan kecerdasan emosi beliau, kepandaian beliau dalam mengolah kata-kata, kebijaksanaan beliau dan kharisma beliau. Aku ingin sekali di pernikahanku suatu saat nanti, beliau lah yang memberikan sambutan, karena beliau adalah sosok yang amat sangat aku kagumi.

4. Penguji pendampingku, dr. Dhoni Akbar Ghozali, yang sangat simpel, sangat membantu mahasiswa dalam ujian skripsi. beliau selalu memberikan nilai sempurna, tidak pernah mempersulit mahasiswa dan bisa mengembalikan mood mahasiswa ketika lelah dalam mengerjakan skripsinya.

Bagiku, komposisi dewan penguji itu adalah komposisi sempurna. Sekali lagi puji syukur ku panjatkan pada-Mu, ya Allah SWT, karena telah memberikanku pembimbing dan penguji yang luar biasa.


Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Proposal pernikahan pertamaku

Dia adalah pria kesebelas yang berniat memintaku untuk menjadi istrinya, beberapa hari lalu. Hmm.... kesebelas? Yaa.... lamaran datang padaku pertama kali saat usiaku 18 tahun, waktu itu aku masih kekanak-kanakan jadi sama sekali belum memikirkan pernikahan, jadi setiap pemuda yang datang bermaksud meminangku langsung kutolak mentah-mentah. Namun karena sekarang usiaku sudah menginjak 21 tahun, sudah seharusnya aku mampu bersikap sedikit dewasa dan belajar sedikit menghargai itikad baik pemuda-pemuda itu dengan mulai membuka pintu. Nah pada akhirnya, ada satu lagi ajakan ta'aruf datang, kali ini tidak langsung kutolak seperti yang lalu-lalu, namun kumunta dahulu proposal pernikahannya untuk mengetahui bagaimana dirinya.

Kuterimalah proposal pernikahan pertamaku, datang dari seorang ikhwan kakak tingkatku yang sungguh tidak kuketahui sama sekali sebelumnya. Sebelum kubaca proposalnya, aku sudah berkhusnudzon padanya dengan tetap sholat istikharoh memohon petunjuk Allah SWT, namun setelah beberapa kali ternyata aku tetap tidak diberikan kemantapan hati, Akhirnya, aku baca proposalnya untuk mengetahui kenapa aku tidak diberikan kemantapan. Ternyata benar, dia tidak seperti harapanku.

Proposalnya sangat sederhana, mungkin bisa dibilang sangat kurang, hanya 6 lembar saja untuk standar proposal pernikahan yang biasanya lebih dari 10 lembar. Isinya hanya poin-poin, tanpa narasi, tanpa esensi, bahkan aku tidak mendapatkan gambaran utuh tentang dirinya. Sepertinya dia tidak serius ketika membuat proposal itu, padahal proposal pernikahan itu begitu penting bagi calon untuk saling mengenal. Jika dia memang serius menikah, seharusnya dia juga serius membuat proposal nikah.

Selain itu, poin yang disampaikan pada proposalnya hanyalah kelemahan dia saja, di mataku, sedikitpun aku tidak melihat suatu kelebihan dirinya yang bisa membuatku kagum. Dia memang menuliskan beberapa sifatnya yang menonjol, tapi bagiku, "itu bukan gue banget". Pemikirannya terlalu muluk, bagiku tidak realistis, mungkin memang tidak salah memiliki mimpi yang tinggi, tapi mungkin karena tidak ada deskripsi langkah apa yang sudah dia capai untuk meraih mimpi tersebut, itu merupakan hal yang mustahil. Selain itu dia juga suka merenung, aku benci perenung, cukuplah mengambil hikmah tanpa perlu merengungi terlalu lama, karena yang kita perlu adalah aksi nyata. Dia juga mengatakan dirinya keras kepala, kurang disiplin, berantakan, tidak mudah bergaul, dan apatis. Oh man......... dengan sifatnya yang seperti itu pantas tidak dia memiliki mimpi yang terlalu muluk?? Dia bukan lagi pemimpi, tapi pengkhayal.

Di poin selanjutnya, tanpa mengulas dirinya lebih lengkap, dia langsung menulis kriteria pendamping hidup yang dia inginkan. Dan kriterianya itu SEMPURNA. Wanita shalehah tanpa cela, taqwa, dan berakhlak mulia, cantik, bisa mengurus rumah dengan baik, mau memiliki banyak anak, qana'ah, mau hidup susah karena disitu dikatakan penghasilannya tidak menentu, tidak memiliki riwayat penyakit keluarga, sabar, pandai bermasyarakat, dll. Padahal di proposalnya, sama sekali tidak dijelaskan apa saja kelebihannya, bagaimana akhlaknya, apa saja pencapaiannya, bagaimana perilakunya terhadap keluargan dan teman-temannya, dan foto yang disertakan disitu juga sama sekali tidak menarik. Dan akhirnya dia menjadi salah satu deretan panjang pemuda yang tertolak. Wkwkwkwk....

Inilah bro..... setidaknya, kali ini aku belajar bagaimana membuat proposal pernikahan yang baik dan mampu membuat calon tertarik pada diri kita, bukan malah illfeel.


Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Selasa, 27 Januari 2015

Scriptsweet~ (2)

Di posting tentang skripsi yang kedua ini, saya tidak ingin membahas tips dan trik cepet selesai skripsi lagi, tapi saya ingin membahas bagaimana agar jujur dalam skripsi.

Sudah bukan menjadi fenomena yang dianggap tabu ketika mahasiswa melakukan kecurangan-kecurangan selama kuliah, mulai dari mencontek, titip absen, memalsukan ttd dosen, sampai skripsi pun masih kental dengan kecurangan-kecurangan. Bukan hanya memalsukan data, memalsukan ttd pembimbing/penguji bahkan memalsukan proses skripsi menjadi suatu yang lazim terjadi.

Miris memang, merujuk pada "idealisme mahasiswa", salah satu elemen masyarakat yang sangat kental dengan semangat gelora jiwa mudanya, serta intelektualitasnya yang bisa dibilang lebih tinggi dari strata masyarakat lain, namun fenomena kotor ini justru membaur dalam kesehariannya.

Beberapa contoh yang aku temui sendiri di lapangan:
1. Ada mahasiswa yang kesulitan mencari sampel penelitiannya, pada akhirnya data sampel dipalsukan
2. Ada mahasiswa yang kesulitan mencari jurnal referensi penelitian, pada akhirnya blog dan referensi populer pun dipakai
3. Ada mahasiswa yang kesulitan mencari ttd pembimbing/penguji/validator/editor jurnal, pada akhirnya ttd dipalsukan
4. Ada mahasiswa yang belum lengkap mengajukan syarat-syarat ujian skripsi, tapi sudah minta lembar penilaian dengan menipu bagian administrasinya
5. Ada mahasiswa yang tidak ujian tapi mengisi sendiri nilainya di lembar penilaian kemudian dikumpulkan
6. dan lain lain

Hmm........ mas bro dan mbak sist para civitas akademika cendekiawan muda indonesia, pantas nggak sih perbuatan-perbuatan kotor itu dilakukan? Katakanlah memang hal itu tidak merugikan orang lain, tapi bro, yang namanya curang itu ya tidak halal. Sekecil apapun tetap diperhitungkan bro...

وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ 
"Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula." (QS Az Zalzalah : 8)

Skripsi adalah salah satu pintu gerbang menuju sarjana, dengan lulusnya skripsi otomatis gelar sarjana sudah anda peroleh. Kalau cara untuk memperoleh gelar saja tidak halal, padahal gelar itu akan kamu pakai untuk melamar pekerjaan, dan dari pekerjaan itu kamu mendapatkan uang untuk menghidupi keluargamu, kamu mau uang hasi jerih payahmu menjadi tidak halal???

Baiklah mas bro dan mbak sist, kalau sudah terlanjur yasudah, monggo sama-sama bertaubat, mohon ampun sama Allah SWT, yang penting sudah tau madharatnya dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi. Kalau belum terlanjur monggo dijaga langkahnya supaya tidak terperosok dalam kecurangan. Caranya ya dengan tidak menjadi deadliner, karena biasanya akal licik muncul dalam keadaan sudah terdesak.


Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Soal Tes Masuk Kuliah Kedokteran


Melihat arus blog ini, kok banyak ya mencari lewat keyword "soal tes masuk kuliah kedokteran"? Berarti fenomena masyarakat ini masih linier, kedokteran masih dijadikan peringkat pertama idola siswa-siswi SMA yang ingin melanjutkan kuliah. Yup! Untunglah pilihan kalian tidak salah.... :)

Memang hanya orang-orang terpilih saja yang terpanggil hatinya untuk menjadi dokter. Eaaakkk.... :p
Ditengah isu-isu belakangan ini yang banyak menyudutkan profesi dokter, ternyata masih banyak saja yang ingin menjadi dokter. Mungkin beberapa termotivasi karena ingin memperbaiki sistem kesehatan yang bobrok ini kali ya, dan mungkin sebagian lagi ingin memperbaiki kinerja dokter yang katanya sangat tidak profesional itu.

Oke, kembali ke fokus permasalahan, soal tes masuk kedokteran.
Wahai adik-adikku, tidak ada soal khusus yang dipersiapkan untuk calon dokter. Soalnya sama saja dengan jurusan lain, lha wong ujiannya juga sama.  Sekarang mau kuliah jurusan apapun pintu masuknya cuma satu adik-adik, yaitu SBMPTN, dan kawan-kawannya. Jadi kalau kalian ingin masuk kedokteran, belajar yang rajin ya, supaya kalian bisa mengerjakan soal-soal itu.

Baca juga:
1. Tips dan trik lolos ujian masuk kedokteran
2. Biaya kuliah kedokteran dari waktu ke waktu
3. Cerita kehidupan mahasiswa kedokteran

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS