Sebuah nasihat dari Ketua HMPD FK UNS:
Kehidupan mahasiswa mencakup 4 aspek: sosial (eg. teman dan keluarga), akademis, organisasi dan religius.
"Mahasiswa biasa" cuma bisa menguasai 2 dari 4 aspek tersebut.
"Mahasiswa luar biasa" bisa menguasai 3 dari 4 aspek tersebut.
Sedangkan "orang sukses" bisa menguasai keempat aspek tersebut.
Dan hal itu hanya bisa diraih dengan belajar.
Sabtu, 27 April 2013
Nasihat
Rabu, 24 April 2013
Peresmian Himpunan Mahasiswa Pendidikan Dokter
Alhamdulillah pagi tadi, Rabu 24 April 2013 pukul 09.00 WIB bertempat di Ruang Sidang II FK UNS, badan formatur Himpunan Mahasiswa Pendidikan Dokter UNS telah diresmikan. Peresmian dihadiri oleh anggota badan formatur, DEMA, BEM, SKI, Himadan dan PMK. Hal ini berarti Prodi Pendidikan Dokter UNS telah memiliki sebuah wadah untuk menampung segala aspirasinya dan memperjuangkan kebutuhannya.
Pendirian HMPD sendiri dimaksudkan untuk mengembalikan iklim pemerintahan di FK UNS dalam keadaan ideal. Isu pendirian HMPD sendiri telah digulirkan sejak beberapa tahun yang lalu, dan setelah melalui persiapan yang cukup matang sejak bulan januari 2013 akhirnya pada hari ini kelahiran HMPD terealisasikan.
Seperti filosofinya, kelahiran berarti awal perjuangan. Di lingkungan FK UNS, PSPD (Program Studi Pendidikan Dokter) belum mempunyai naungan. Dapat kita lihat beberapa implikasinya: pengurusan SP sulit, konsolidasi antar angkatan kurang maksimal,
info-info penting terkait kemahasiswaan sulit dijangkau, BEM
yang seharusnya dimiliki fakultas malah harus juga mengatur mahasiswa PSPD
–yang kemudian mempunyai potensi timbulnya kecemburuan sosial–, dan sebagainya. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah himpunan yang
menaungi mahasiswa PSPD
sehingga dapat menjangkau hal-hal tersebut.
Fungsi himpunan mahasiswa secara umum adalah menjaga alur informasi yang baik dan adekuat untuk mahasiswa
PSPD, mengatur kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan mahasiswa PSPD
–baik akademis maupun non-akademis–, menjaga keharmonisan antar angkatan mahasiswa
PSPD, serta menjadi perantara mahasiswa untuk komunikasi dan advokasi tingkat
program studi.
•Menjadi Pusat Koordinasi antar Angkatan Mahasiswa Pendidikan Dokter S-1 dan Profesi
•Berpartisipasi dalam Pengelolaan Kurikulum Pendidikan
•Mengusung Wacana Interprofessional Education di UNS
•Melakukan Upaya Konservasi Budaya Lokal
•Pengembangan Penelitian Medical Education
•Menciptakan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan
HMPD lahir dengan 4 bidang, yaitu:
1. Kesekretariatan, Informasi dan Komunikasi (KIK)
Merupakan struktur yang bertanggung jawab penuh dalam usaha pengelolaan komunikasi, informasi, administrasi, dan kesekretariatan lintas bidang dan organisasi dalam seluruh aktivitas Himpunan Mahasiswa Pendidikan Dokter. Bidang ini bergerak dalam hal pembentukan citra HMPD dan publikasi kegiatan, baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional.
2. Pendidikan dan Profesi (Pendpro)
Merupakan struktur yang bertanggung jawab penuh dalam usaha pencapaian iklim mahasiswa FK yang kondusif menanggapi kebutuhan serta perkembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya pendidikan tinggi dan profesionalisme. Bidang ini bergerak dalam hal pengembangan ilmu dan pengetahuan mahasiswa kedokteran di bidang keprofesian. Pendpro bertangung jawab untuk menjadikan mahasiswa kedokteran Indonesia mampu bersaing dengan mahasiswa dari negara maju lainnya.
3. Kajian Strategis dan Advokasi (Kastrad)
Merupakan struktur yang bertanggung jawab penuh dalam usaha aktualisasi peran kemahasiswaan dan kepemudaan sebagai wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam beraktivitas dan berpartisipasi dalam pengkajian serta menyikapi poin-poin strategis dalam ruang lingkup kebijakan kemahasiswaan, kurikulum pendidikan tinggi, profesionalisme, serta kesehatan. Bidang ini melakukan pengelolaan isu-isu strategis dan insidental untuk kehidupan mahasiswa maupun masyarakat terutama dalam bidang kesehatan.
4. Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM)
Gak adil
Tak perlu memaksakan untuk setia bila hatimu tak tinggal lagi disini. Tak perlu menyangkal karena kutahu semua. Diammu, tingkahmu, ekspresi wajahmu, kata-katamu, semua mencerminkan ketidakcondonganmu kepadaku. Terlebih kau lebih memilih menyibukkan diri dengan orang lain daripada meluangkan waktu bersamaku. Dan kedekatanmu dengan perempuan-perempuan itu yang tak mau aku maklumi lagi.
Seumua terulang.
Kalau dulu saat kamu seperti ini aku diam dan menerima, aku sabar dan menunggu dengan setia, kali ini dampaknya berbeda. Semua sikapmu membuatku jenuh, terutama diammu dan ketiadaanmu untukku.
Ini pertama kalinya aku merasa jenuh dengan hubungan kita.
Dan ini membuatku merasakan hadirnya cinta kedua.
Tapi aku tak berpaling. Aku hanya diam dan berusaha memperbaiki kesalahanku.
Mungkin disinilah aku merasa paling benci menjadi wanita. Karena kalau laki-laki dia bisa langsung mengungkapkan perasaannya. Kalau sudah jenuh dengan wanitanya dia bisa langsung memutuskan hubungan, dan kalau dia suka dengan perempuan dia bisa langsung menyatakan. Legal. Tidak dicap brengsek. Kalau perempuan, ketika disakiti hanya bisa diam, menunggu supaya si pria sadar, ketika jenuh dia diam, dan ketika memiliki rasa terhadap laki-laki diapun hanya bisa diam dan menunggu. Yah, perempuan hanya boleh diam, dan menunggu.
Hak laki-laki adalah memilih. Aktif. Mereka pasti memilih perempuan yang baik-baik, yang sesuai selera mereka, yang kurang sesuai gak mungkin dipilih, dan yang namanya memilih pasti boleh lebih dari satu.
Sementara hak perempuan adalah menolak/menerima. Pasif. Dan hanya boleh satu. Ya kalo yang memilihnya ada banyak laki-laki, maka dia bisa menerima yang terbaik dan paling sesuai dengan seleranya. Lha kalau yang mengajukan lamaran cuma satu atau tidak ada ada sama sekali? Masih mending kalau yang melamar itu sesuai dengan seleranya, kalau gak sesuai? Perempuan gak bisa milih. Sekali lagi mereka hanya bisa menunggu sambil berdoa semoga yang memilihnya nanti sesuai dengan kriterianya. Menurutku disini letak ketidakadilannya.
Mungkin anda bisa dengan entengnya ngomong "yaudah perempuan speak up aja, gak masalah kalau perempuan duluan yang menyatakan perasaan". Tapi fakta dilapangan gak gitu, bro.. Budaya Jawa itu paternal, gak ada istilah "babon nggacar jago". Ketika perempuan melamar laki-laki istilahnya, maka harga diri perempuan itu akan turun. Tabu! Dan karena itu juga banyak kasus kekerasan pada perempuan, karena mereka hanya bisa diam, gak bisa melawan.
Kalo gini ceritanya, kuncinya cuma satu, pada laki-laki. Bagaimanapun laki-laki harus bisa memahami wanita, segala isyaratnya, dan memberinya kesempatan. Bagaimanapun laki-laki harus bisa menjaga perasaan wanita dan membuatnya merasa berharga. Mengayomi, melindungi, memberikan ketenangan dan kenyamanan. Bukan laki-laki namanya kalo bikin wanita nangis! Bukan laki-laki kalo bisanya cuma nyakitin perempuan!
Sabtu, 20 April 2013
Edisi Marah (Gak usah dibaca!)
Emang kadang kenyataan itu pahit.
Aku pernah ngerasain itu saat kamu bilang udah gak sayang aku, dan gak sampe sebulan kemudian kamu udah punya pacar baru, kamu block facebookku dan memutuskan semua bentuk komunikasi denganku.
Kembali lagi, bagaimana cara kita menghadapinya.
Semua kesabaran itu pasti berakhir indah, toh nyatanya emang aku gak tergantikan dihatimu, gak sampe setengah tahun kamu juga balik lagi ke aku.
Gembok dan kuncinya gak akan pernah tertukar, gitu juga tulang rusuk dan pemiliknya.
Ketika kamu lari2 main hati, aku sabar, kenapa saat giliranku kamu gak mau sabar?
Karena kamu cowok? Terus kenapa kalo cowok? Justru karena cowok itu ya harus menjaga ceweknya, bukannya ngambekan, pasrahan.
Omku bilang, kalo laki-laki itu, semakin banyak saingan maka dia akan lebih serius berjuang untuk mendapatkan si cewek, bukannya malah nyerah, ceweknya dideketin orang kok malah mundur, "yaudah kamu sama dia aja". Cowok apaan tuh?
Kamu sendiri pernah bilang, kalo namanya cinta tu ya harus diperjuangin. Nyatanya mana?
Kamu minder? Kenapa? Bukannya kamu itu orang pertama yang berhasil merebut hati aku? Satu2nya orang yang ada di hati aku selama bertahun-tahun?
Kalo ibaratnya orang manjat pohon, udah sampe atas, tinggal metik tu buah, tapi ada angin, yaudah tinggal pegangan terus petik tu buah, eh malah turun, "yaudah buah, kamu jatuh aja kena angin, aku turun aja".
Tulisan ini emang jleb banget, tapi kalo gak digituin kamu gak akan nyadar, orang yang biasanya "nampar" orang juga harus "ditampar" juga biar ngerti. Sekali lagi, kenyataan itu emang pahit, tinggal gimana caramu biar jadi manis. Aku udah kasih clue, udah jelas banget titik2 yang perlu diubah yang mana aja, tinggal kamunya mau bersikap gimana.
kalo emang cinta ya move on, kalo diem aja yaudah. Hidup itu emang pilihan, tapi kamu udah tau pilihanmu kayak apa, udah jelas banget petunjuknya, kanan madu kiri racun, tinggal milih doang. Masa gitu aja gak bisa?
Jumat, 19 April 2013
Ujian Blok Reproduksi
Kemaren aku ujian blokkkk................!!!! (terus ngopo?? -___-")
Karena rabu aku responsi mikrobiologi dan kamisnya aku harus ujian blok yang bobotnya 4 sks, udah panik duluan gimana belajarnya. Aku gak ambil cakul, cuma modal slide dosen dan buku obsgyn-nya kesuma. Aku gak baca kebidanan sarwono karena emang gak sempet, jadi aku beli doang dan belum pernah dibaca sama sekali. (Ada yang mau beli buku kebidanan sarwono-ku? Masih baru loh.... :D)
Oke! Jadi abis responsi aku langsung khatamin semua slide dosen, telen mentah, gapake banyak nanya, sekitar jam 3 sore udah finish tuh semua slide. Tinggal latihan soal. Pembahasan udah ada di fotokopian, tapi berhubung rumahku nun jauh disana jadi aku minta tolong temenku buat ngefotoin pembahasannya, tapi sampe jam 7 malem belum berhasil juga dia uploadnya. Aku minta tolong ke beberapa orang tapi gak bisa semua, mungkin karena emang waktu itu hujan, kan cuaca mempengaruhi kecepatan internet buat download maupun upload. Yaudah aku putusin buat ambil pembahasan di kampus. Eh sampe rumah ternyata temenku udah berhasil upload, jam 8 malem itu, berarti waktuku 1 jam terbuang percuma, hassshhh...!!!! Dan parahnya abis itu aku ngantuk banget dan ketiduran, padahal tinggal besok pagi ujian repronya dan aku ngerasa otakku masih kosong belum ada isinya apa-apa... -___-
Untung jam 9 ibuku telpon, dikirain aku belum pulang, bangun deh setelah setengah jam tidur, walaupun kepala senut-senut aku paksain buat bahas soal dan review materi sampe pagi. Jam setengah 4 aku ngerasa udah gak kuat lagi, kepala udah pusing banget, mata juga udah perih sama kering banget, kalo di kartun - kartun udah berasap mau meledak gitu kali ya, terus mata merah melotot mau keluar gitu.. hiiii... serem.... (lebay amat.. -___-). Yaudah akhirnya aku putusin buat tidur, niatnya sih bisa tidur 3 jam, jadi dari jam setengah 4 sampe jam setengah 7 nanti, abis itu tinggal siap-siap terus berangkat. Eh baru setengah jam tidur udah dibangunin sama ibu, dikirain aku masuk jam 5 lagi kali yaa.. yaudah deh bangun, kepala tambah senut..senut,,,senuttt..... T.T
Jadi kesimpulannya malam itu aku cuma tidur 1 jam!
Alhasil ketika ujian aku terkantuk-kantuk, gak konsen, pusing sendiri, gak bisa ngerjain, dll... salah siapaaa????
a. Salahku yang SKS
b. Salah ibu yang bangunin seenaknya
c. Salah KBK yang bikin jadwal seenaknya gak ngasih waktu buat belajar mahasiswa
d. Salah semua
e. Bukan salah siapa-siapa
Jawaban silakan dikirim ke email saya maksimal hari selasa pukul 10.00 WIK (Waktu Indonesia bagian Kamar saya) dengan ketentuan terlampir. Telat refrat!!!! (iki opo toh? -___-")
Begitulah. Maafkan saya yang kadang error bahagia di blog. Ini semua berawal ketika saya memasuki kehidupan jas putih.
Cintaku di puncak Lawu
Waktu SMA aku pernah mendaki gunung, Gunung Lawu namanya, itu adalah pengalaman pertamaku mendaki dan satu-satunya sampe sekarang. Pengalaman yang menyenangkan dan tak terlupakan. Aku merasa seakan-akan hatiku tertinggal di puncak gunung sana. Aku berjanji pada diriku suatu saat akan kembali kesana, kalaupun bukan ke Lawu, puncak gunung manapun aku siap mendatangi. Aku suka mendaki. ^^
Waktu kecil aku pernah bermimpi, aku pengen banget punya rumah di dekat pantai. Jadi setelah lelah rutinitas seharian aku bisa jalan-jalan atau sepedaan ke pantai, liat sunset, pasti so sweet banget. ^^
Aku pengen suatu saat kalo aku punya suami, dia punya impian sama kaya aku. Kita bisa punya rumah deket pantai, dia suka diajak jalan-jalan ke pantai atau boncengin aku naik sepeda, bukan motor lo ya.. Terus aku juga pengen dia punya jiwa petualang, jadi kita bisa sama-sama naik gunung, pengen banget setidaknya sebulan sekali mendaki satu gunung, kalo sama suami sendiri kan enak, ada yang jagain sepenuh hati, ada yang bawain barang-barang kalo capek.. hehehe.. berarti fisiknya harus kuat, gak sakit-sakitan, udah terbiasa mendaki gunung, kalopun belum terbiasa, harus punya passion sebesar aku atau lebih besar lagi.
Ngomong-ngomong tentang suami, aku pengen yang sevisi dan sehobi ma aku. Jadi bisa klop, gak suka berantem, dan bisa saling mengisi. Kan enak kalo jalanin hobi bareng suami. Tapi dia juga harus ceria dan pemaaf, aku kan gampang badmood, kalo dia juga gampang badmood nanti crash.... Oiya, dia juga harus tau banyak tempat, suka cerita, suka maen, karena aku suka banget maen ke tempat baru terus diceritain tentang tempat itu, maklum, aku waktu kecil gak pernah diajakin dan diijinin maen ma ortuku, kalo sama suami kan bisa bebas, tapi perginya sama suami juga. Suamiku nanti juga bukan orang yang pendiem atau pasif. Aku kalo sama orang orang pendiem jadi ikut diem juga, aku suka diceritain, aku kan suka ingin tau jadi kalo aku nanya ya harus dijawab dengan lengkap, panjang lebar gapapa, asal jawabannya gak cuma "cari aja di google" -___-.
Aku kalo punya anak nanti, cewek ataupun cowok, harus punya jiwa petualang juga, bisa renang, berjiwa pemimpin dan supel. Oiya mereka juga harus bisa basa jawa halus, tau tata krama dan adat istiadat jawa. Jadi papanya juga harus kayak gitu. Hehehe.. Dia juga harus sabar soalnya aku kadang manja, yaa manjanya cewek lah, gak ngrepotin amat. Aku gak matre dan bisa mandiri juga, aku udah terbiasa hidup susah dari kecil, dengan keterbatasan materi dan fasilitas, jadi dia gak perlu saklek ngejar materi, buat aku yang penting hidup bahagia, harmonis, anak-anak bisa tumbuh menyenangkan orang tua, sholeh-sholihah, pinter, sekolahnya lancar, dan supel di masyarakat.
Umm.... ada satu orang yang match banget sama impianku tadi, siapa yaaa........???? Cuma aku dan Allah yang tau.. Doakan semoga dia yang jadi imamku nanti, tapi kalo bukan yaaa........semoga yang jadi imamku nanti gak jauh-jauh dari deskripsi diatas. Yang jelas aku percaya, Allah pasti udah nyiapin yang terbaik buat aku. Laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik, gitupun sebaliknya, perempuan yang baik hanya intuk laki-laki yang baik. Jadi tugasku sekarang adalah memperbaiki diri, bagaimana bisa menjadi seorang perempuan yang pantas untuk menjadi pendampingnya, untuk menjadikannya bagian dari mimpiku yang menjadi nyata.
Malah curhat sih? Gapapalah kan di blog sendiri, selama gak SARA, it's okay kan???
*namanya orang jatuh cinta*
*senyum-senyum sendiri*
*pipi merah muda*
Minggu, 14 April 2013
Semester 4 FK UNS
Memasuki semester 3, yang konon katanya adalah semester paling hectic selama belajar di FK, awalnya adalah menggebu-gebu dengan semangat membara *halah*. Apalagi blok pertama adalah reproduksi, dimana blok ini adalah blok yang spesial untuk wanita, jelas aku semangat banget buat jalaninnya. Di blok ini yang paling "sesuatu" adalah praktikum anatominya, pasti yang cowok2 pada semangat banget. Seperti biasa tiap pretes anatomi aku belum pernah lulus, pasti inhal, udah langganan, padahal juga udah belajar keras semaleman, yaa mungkin gara2 belajarnya "cuma semaleman" itu kali yaa.. tapi kegagalan di pretes anatomi terbayar lunas dengan hasil responsiku yang sangat memuaskan, 86, paling tinggi seangkatan.. *yeay* :D
Walaupun di blok ini udah sangat sibuk, tapi masih bisa bernafas lah buat aku yang termasuk mahasiswa "santai". Aku masih bisa ikut kuliah full (yah, walaupun obsgyn 2 aku bolos gara2 jadwal pindah dan aku ketiduran dirumah), tapi aku masih lumayan bisa sempet pijit (walaupun berangkatnya subuh) dan nyuci baju sendiri dirumah (walaupun malem dan seminggu sekali).
Bagi sebagian besar mahasiswa yang sudah merasa "keberatan" dengan blok reproduksi, mereka akan lebih "tergampar" lagi ketika memasuki blok kedua yaitu urologi. Ada seorang temen yang bilang: "blok repro yang praktikum 5 lab aja udah bolos separo kuliah, gimana blok uro yang praktikumnya ada 6 lab???". Di blok ini memang kalian akan menemukan hari dimana kemarin sore asistensi, sekarang praktikum, besok ngumpulin laporan dan lusa responsi. Tiap hari kalian berangkat dari rumah subuh dan itu juga pake kebut-kebutan dijalan (rumahku jauh mamen) karena masuk antara jam 5.15-6 pagi. Tiap hari!! Telat refrat!!!
Gak ada waktu buat tidur kecuali weekend, soalnya tiap hari pretes/responsi, kalian harus milih antara belajar atau tidur, kalo belajar kalian gak tidur, kalo tidur yaa gak belajar, kalo gak belajar ya inhal, ngerjain tugas, ending-endingnya juga gak jadi tidur. Masih mending kalo inhal pretes, kalo responsi?? lebih gawat lagi, bisa-bisa remed dan mengancam kelulusan blok. Belum lagi BRK praktikum, skills lab, fieldlab, laporan, tutorial, dll, apalagi kalo kalian aktivis yang dikejar proposal/LPJ/proker, terus PKM, semua menghantui. Mampus beneran kalian kalo gak siap fisik mental!
Bener-bener gak ada waktu buat tidur, rebahin badan sejenak aja gak tenang, apalagi sakit, jelas di semester ini apapun yang terjadi gak boleh sakit, gak ada waktu buat sakit, kalo sampe sakit hancur semuanya!
Kalian bener-bener ngerasa gimana sakitnya saat ada temen fakultas sebelah dengan entengnya bilang: "Makul ini doang, dapet A lah ya.." disini, boro-boro berharap dapet A, kita bisa lulus aja udah perjuangan banget. Ada juga yang bilang "sama nis, tugasku juga banyak, udah langganan malah". enak banget ngomongnya, mo tukeran tugas? Situ dengan mudahnya dapet nilai A, dengan mudahnya dapet IP tiga koma, dengan mudahnya berkeluh kesah dengan laporan yang cuma 4 kali seminggu, dengan entengnya mengumpat-umpat dosen karena masuk jam 7. Pliss, kita disini jauh lebih berat. Kita masuk tiap hari antara jam 5.15 - 6.00 pagi, kita dikejar deadline laporan/BRK tiap hari, kita ada pretes-responsi tiap hari. Dan kita bukan mahasiswa abal-abal, yang masuk FK karena keberuntungan, kita dulu disaring, di angkatanku SNMPTN paling rendah yang diterima nilainya 92, gak main-main. Kita dulu saat bangku sekolah bukan siswa rata-rata, walaupun kita saat itu masih belajar santai, kita bisa bilang semua pelajaran itu mudah dan dapet nilai bagus saat yang lain merasa kesulitan dan gak bisa mengerjakan. Tapi sekarang, saat kami bilang susah, saat kami merasa berat, apa yang bisa kalian katakan? "sama, gua juga" pantes ngomong gitu?? gak malu????
ini ada satu screenshoot jadwalku selama 2 minggu terakhir: