Karena kekayaan sesungguhnya adalah ilmu, maka abadikanlah ilmumu dengan menuliskannya -niestarry-
RSS

Selasa, 17 Maret 2015

Memperbaiki Jodoh


Menganalisa tulisan sebelumnya tentang jodoh dan takdir, maka dapat diketahui bahwa jodoh adalah ketetapan Allah SWT yang telah tertulis dalam Lauhul Mahfudz jauh sebelum dunia seisinya ini tercipta. (Tulisan tentang jodoh adalah ketetapan dapat dibaca disini). Nah, namun karena apapun yang tertulis di Lauhul Mahfudz termasuk takdir mu'allaq (takdir tergantung) maka jodoh masih bisa diusahakan. (Tulisan tentang macam-macam takdir dapat dibaca disini).

Allah SWT berfirman dalam Q.S. An Nuur ayat 26:
ٱلْخَبِيثَٰتُ لِلْخَبِيثِينَ وَٱلْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَٰتِ ۖ وَٱلطَّيِّبَٰتُ لِلطَّيِّبِينَ وَٱلطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَٰتِ ۚ
Artinya: Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).

Mengkaji ayat tersebut, telah jelas tertulis bahwa jodoh itu menyesuaikan, jodoh adalah cerminan dari diri kita. Bila kita baik, maka jodoh kita akan baik juga. Namun bagaimana dengan takdir???

Misalnya Allah SWT memang telah menjodohkan fulan dengan fulanah sejak di Lauhul mahfudz, namun ternyata fulanah adalah perempuan yang shalihah sedangkan fulan adalah laki-laki berandal, mungkinkah mereka berjodoh? Bagaimana dengan janji Allah SWT yang tertulis dalam kitabnya???

Bingung yah?

Tau tidak, jodoh itu memiliki feromon yang mirip, bersifat seperti magnet yang akan selalu tarik-menarik.  Jika kasusnya seperti fulan dan fulanah, tergantung siapa yang kuat menarik. Jodohnya tetep fulan dengan fulanah namun salah satu dari mereka akan menyesuaikan dengan pasangannya. Jika iman fulanah kurang kuat dan terlanjur cinta sama si fulan ya si fulanah akan jadi ikutan jelek, mengikuti jejak si fulan. Tapi jika si fulanah tetep istiqomah, maka si fulan bakal tertarik juga... nggak ada sebab musabab tiba-tiba cahaya hidayah mampu menggerakkan hati fulan untuk menjadi lebih baik, Allah lah yang akan memantaskannya, jadi si fulan lah yang akan menyesuaikan fulanah, menjadi pasangan yang sama-sama baik.

Nah, jadi siapapun jodoh kita, kalau bisa kita harus tetep jadi orang baik. Jangan sampai justru kira yang tertarik ke arah yang nggak baik. Kita harus tetap mengikatkan kualitas kualitas diri kita, dan kualitan iman kita. Insyaallah jodoh kita nanti juga akan menyesuaikan kita. Maka dari itu yuk perbaiki jodoh kita.. :)

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Takdir

Dalam syarah kitab hadist Arbain Nawawi diterangkan bahwa takdir Allah swt itu ada empat macam yang dibagi kedalam dua kelompok besar, yakni TAKDIR MUBROM dan TAKDIR MU’ALLAQ, sebagaimana penjelasan dibawah ini:

I. TAKDIR MUBROM (TETAP)
1.Takdir Dalam Ilmu Alloh.
Takdir yang ada di ilmu Allah. Takdir ini tidak mungkin dapat berubah, sebagaimana Nabi Muhammad saw bersabda:
لاَيَهْلِكُ اللهُ إلاَّ هَالِكًا
“Tiada Allah mencelakakan kecuali orang celaka, (yaitu orang yang telah ditetapkan dalam ilmu Allah Taala bahwa dia adalah orang celaka.)”

2.Takdir Dalam Kandungan.
Takdir dalam kandungan, yaitu malaikat diperintahkan untuk mencatat rizki, umur, pekerjaan, kecelakaan, dan kebahagiaan dari bayi yang ada dalam kandungan tersebut. Maka takdir ini termasuk takdir yang tak dapat dirubah sesuai kelanjutan dari hadist tersebut. 

II.TAKDIR MU’ALLAQ (TAKDIR YANG TERGANTUNG)
1. Takdir Dalam Lauh Mahfudh.
Takdir yang ada dalam Lauhul Mahfudh. Takdir ini mungkin dapat berubah, sebagaimana firman Allah dalam surat ar-Ra’du ayat 39 yang berbunyi:
يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ
“Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan apa yang dikehendaki, dan di sisi-Nyalah terdapat Ummul Kitab (Lauhul Mahfudz).”
Dan telah diriwayatkan dari Ibnu Umar, bahwa beliau mengucapkan dalam do’anya yaitu “Ya Allah jika engkau telah menetapkan aku sebagai orang yang celaka maka hapuslah kecelakaanku, dan tulislah aku sebagai orang yang bahagia”.

2.Takdir Yang Diikuti Sebab Akibat
Takdir yang berupa penggiringan hal-hal yang telah ditetapkan kepada waktu-waktu dan hal-hal yang telah ditentukan. Gambarannya: “Seandainya hambaku berdo’a atau bersilaturrahmi dan berbakti kepada kedua orang tua, maka Aku jadikan dia begini, jika dia tak berdo’a dan tidak bersilaturrahmi serta durhaka kepada kedua orang tua, maka ia Aku jadikan seperti ini..”
Takdir ini juga dapat diubah sebagaimana hadits yang menyatakan:
“Sesungguhnya sedekah dan silaturrahim dapat menolak kematian yang jelek dan mengubah menjadi bahagia.”
Dalam salah satu hadits lain Nabi Muhammad saw pernah bersabda;
إنَّ الدُّعَاءَ وَالبَلاَءَ بَيْنَ السَّمَاءِ والاَرْضِ يَقْتَتِلاَنِ وَيَدْفَعُ الدُّعَاءُ البَلاَءَ قَبْلَ أنْ يَنْزِلَ
“Sesungguhnya doa dan bencana itu diantara langit dan bumi, keduanya berperang; dan doa dapat menolak bencana, sebelum bencana tersebut turun.”
Syekh K.H. A.Rifa’i menulis dan menuqil dari Tuhfatul Murid Syarah Jauhar – At Tauhid dalam Kitab Ri’ayatul Himmah, demikian:
ﻮﻋﻨﺪﻨﺎ ﻟﻟﻌﺑﺪ ﻜﺴﺐ ﻜﻟﻔﺎ # ﺑﻪ ﻮﻟﻜﻦ ﻻ ﻴﺆﺛﺭ ﻔﺎﻋﺭﻔﺎ
“Dan bagi kita kaum Ahlussunnah, kita diwajibkan ber- usaha dan ber- ikhtiar seraya kita harus berkeyakinan bahwa kita tidak boleh memastikan berhasilnya usaha dan ihktiar yang kita lakukan itu”.


Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jodoh adalah ketetapan


Segala sesuatu sejak awal terciptanya Qalam sampai tiba hari Qiyamat telah tertulis di Lauh Mahfudz, karena sejak permulaan menciptakan Qalam Allah telah berfirman kepadanya : “Tulislah”, Dia (Qalam) bertanya : “Wahai Rabb-ku, apa yang harus aku tulis?” Allah berfirman : “Tulislah segala sesuatu yang terjadi”. Kemudian dia (Qalam) menulis segala sesuatu yang terjadi sampai hari kiamat. Juga diriwayatkan dari Nabi :
"Artinya : Sesungguhnya janin yang ada dalam kandungan ibunya ketika telah melewati umur empat bulan, maka Allah mengutus Malaikat kepadanya yang meniupkan roh dan menulis rizqi, ajal, amal dan apakah dia celaka atau bahagia".

Rizqi juga telah tertulis dan ditakdirkan beserta sebab-sebabnya, tidak bertambah dan tidak berkurang. Sebagian dari sebab-sebab (rizqi) adalah pekerjaan manusia untuk mencari rizqi, sebagaimana firman Allah :

"Artinya : Dia (Allah) adalah Tuhan yang telah menjadikan bumi tunduk (kepadamu), maka berjalanlah dia atas pundaknya dan makanlah sebagian rizqi-Nya dan kepada-Nyalah tempat kembali" [Al-Maidah : 15]

Sebagian dari sebab-sebab rizqi lagi adalah menyambung persaudaraan (sillaturrahim), termasuk berbuat baik kepada kedua orang tua dan menyambung hubungan keluarga, karena Nabi telah bersabda.

"Artinya : Barangsiapa ingin dilapangkan rizqinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah dia menyambung persaudaraan (sillaturrahim).

Sebagian sebab-sebab rizqi lagi adalah bertaqwa kepada Allah, sebagaimana firman Allah.

"Artinya : Barangsiapa bertaqwa, maka Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rizqi dengan tanpa disangka-sangka" [Ath-Thalaq : 2-3]

Janganlah anda mengatakan : “Rizqi telah tertulis dan terbatasi dan aku tidak akan melakukan sebab-sebab untuk mencapainya”. Karena pernyataan tersebut adalah suatu kelemahan. Sedangkan yang disebut kepandaian adalah kamu tetap berupaya mencari rizqi dan sesuatu yang bermanfaat bagimu, baik untuk agamamu maupun untuk duniamu. Nabi bersabda.

"Artinya : Seorang yang pandai adalah orang yang mengoreksi dirinya dan beramal untuk bekal setelah mati, sedangkan orang yang lemah adalah orang hanya mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan"

Sebagaiamana rizqi telah tertulis dan ditaqdirkan bersama sebab-sebabnya, maka jodoh juga telah tertulis (beserta sebab-sebabnya). Masing-masing dari suami istri telah tertulis untuk menjadi jodoh bagi yang lain. Bagi Allah tidak rahasia lagi segala sesuatu, baik yang ada di bumi maupun di langit.

[Disalin kitab Al-Qadha’ wal Qadar edisi Indonesia Tanya Jawab Tentang Qadha dan Qadar, Penulis Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin’, terbitan Pustaka At-Tibyan, penerjemah Abu Idris] 

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Minggu, 15 Maret 2015

Uji Komprehensif FK UNS

Illustrasi: OSCE

Bagi kami mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, wisuda bukanlah akhir dari masa study. Bukan berarti bisa leha-leha, foya-foya, hura-hura, dan semacamnya setelah wisuda. Karena bagi kami wisuda tak lebih dari sekedar seremoni. Setelah wisuda, masih ada sebuah tes yang harus dilalui mahasiswa jika ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan klinik (koass). Ujian itu adalah uji komprehensif atau disingkat kompre. Uji komprehensif terdiri dari dua ujian, yaitu ujian prektek (OSCE) dan ujian tulis. OSCE sendiri terdiri dari 7 stase, yaitu: stase kardio-respirasi, stase gastro-infeksi-endokrin, stase bedah-urogenital, stase obstetri-ginekologi, stase bantuan hidup dasar, stase spesial sensory, dan stase neuro-muskuloskeletal. Nah uji komprehensif inilah yang menentukan seorang mahasiswa kedokteran berhak melanjutkan koass atau tidak.

Kebahagian wisuda tak sepenuhnya kurasakan kerena 2 hari setelahnya aku harus menghadapi uji komprehensif. Apalah arti sebuah upacara ketika rasa bahagia tercampur cemas, raut gembira namun hati was-was. Ketika menunggu giliran dipanggil maju ke podium menerima penghargaan sarjana kami gunakan untuk membaca materi. Ketika yang lain asik foto-foto selfi kami asik murojaah checklist. Ketika yang lain bawa bunga atau boneka malah bawa buku persiapan kompre. Sesuatu banget lah~

Terkhusus untukku, OSCE kompre kali ini membawa kesan tersendiri, kesan yang begitu dalam. Aku yang sudah terbiasa mendapat shift tengah-akhir ketika kompre, masih leha-leha dan hura-hura seminggu sebelum pelaksanaan OSCE, takada rasa panik sama sekali, karena pikiranku "toh ntar juga dapetnya shift belakangan". Eh ternyata perkiraanku melesat jauh dari keinginan awal, H-2 wisuda ketika pembagian shift OSCE kompre diumumkan, namaku tercantum di daftar peserta hari pertama shift pertama... jedheeeng......!!!!!!!!

Panik? Galau? Takut? Cemas? Nangis? Pengen bunuh diri? Enggak.... itu mah lebay.... aku ngerasa biasa aja, mungkin bingung harusnya ngerasa gimana, kayaknya emosiku hilang saat itu juga. Ekspresi tetep datar, terus tidur.... -_____-"

Hari Kamis. Karena hari itu aku tidur, otomatis kesempatan belajarku hilang 1 hari. Tapi yaudah sih.. mau diapain lagi, daripada stress....

Aku merasa sangat amat tenang dan nyaman saat itu, nggak ada rasa negatif sama sekali, pokoknya dipikiranku cuma bahagia, syukur, khusnudzon.. "Allah pasti sayang banget sama aku, sampai Dia memberiku giliran pertama, Allah pasti ingin menjadikanku dokter yang tangguh di segala situasi dan kondisi, dokter yang tegar dan tahan banting, dokter yang luar biasa pokoknya, dan aku yakin Allah tidak akan mempersulitku di OSCE ini, Allah pasti bantu".

Hari Jumat, aku pun belajar bersama teman-teman sampai sore, karena besok adalah hari wisudaku, otomatis aku nggak bakal belajar. Jadi bisa nggak bisa, mau nggak mau, seenggaknya hari ini aku udah mereview semua pemeriksaan yang mungkin diujikan.

Hari sabtu, hari wisudaku,otomatis hilang lagi satu hari kesempatan belajarku. Kenapa nggak mau nyambi belajar saat wisuda? Ya ampun.... ini moment penting bro... cuma sekali seumur hidup.. dinikmati lah~

Hari minggu, ini adalah hari terakhir kesempatan belajarku karena besok pagi adalah eksekusinya. Tapi hari ini aku hanya bisa persiapan alat dan bahan yang sekiranya harus dibawa besok, dan hanya lebih banyak belajar tips trik dan cara cepat belajar.. hahaha... udah nggak guna banget.. tapi yaudah sih daripada nggak ngapa-ngapain sama sekali. Hari ini pun ba'da dhuhur sampe sore aku arisan keluarga dirumah tanteku, main-main lagi.. Ah parah banget guee... orang besok ujian.. tapi yowislah, aku udah pasrah.. cuma bisa doa....

Hari Senin, ini adalah hariku. Kuawali dengan sholat tahajjud, doa, minta restu orang tua, lalu berangkat pagi. Jam 6 aku berangkat dari rumah, biar nggak panik dan menghindari macet. Sampai sana pukul 7, aku mereview beberapa resep sambil terus berdoa.

Pukul 8 ujian dimulai, aku memasuki stase pertama yaitu bedah-urogenital. Disana alhamdulillah skenarionya enak, pasien kecelakaan terus luka robek, jadi tinggal manajemen luka dan menjahit luka. Fail ku disini adalah aku menjatuhkan jarum setelah penjahitan selesai. Tapi semoga saja masih lulus.

Stase kedua adalah spesial sensory, disini aku mendapatkan kasus mata merah, setelah anamnesis dan pemeriksaan fisik kutentukan diagnosisnya adalah konjungtivitis bakterial. Lalu aku pun menuliskan resep dan edukasi. Udah itu aja, semoga nilainya baik.

Stase ketiga adalah bantuan hidup dasar, disini skenarionya pasienku tersengat listrik, jatuh dari atap kemudian cidera servikal hingga cardiac arrest. Tugasku memberikan bantuan hidup dasar. Yaudah gitu aja, malah banyak ngobrol sama pengujinya. Kesalahanku disini adalah saat memberikan nafas buatan hidung manekinnya nggak aku tutup. Haha... lupa.... tapi semoga saja pengujinya nggak tau.. :p

Stase keempat adalah kardio-respirasi. Disini aku mendapatkan kasus TB. Jadi setelah melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik aku pun membaca hasil pemeriksaan penunjang sputum BTA dan foto rontgen. Setelah itu aku edukasi pasien dan memberi resep. Alhamdulillah di stase ini lancar.

Stase kelima adalah obsgyn. Datang pasien ibu-ibu hamil 9 bulan mau ANC. Yaudah ANC aja. Pengujinya baik alhamdulillah lancar juga di stase ini, cuma agak fail dikit pas menentukan usia kehamilan, ngeblank, 14 hari tuh berapa minggu?? Bingung gueehh... grogi sih.. malu-maluin aja.. xp

Stase keenam adalah neuro-muskuloskeletal. Ini adalah stase paling fail, fail, faillll bangettt... T.T Jadi datang pasien abis kecelakaan, abis anamnesis curiga fraktur, terus aku mau ngelakuin pemeriksaan fisik, eh pasiennya gamau diperiksaa.. T.T Yaudah langsung aja gue bidai, terus gue rujuk...mbuh lah cuma keajaiban yang bisa bikin gue lulus di stase ini.

Stase ketujuh, stase terakhirku, gastro-infeksi-endokrin. Dapet pasien hepatitis. Yaudah biasa anamnesis terus pemeriksaan fisik terus kasih obat dan edukasi. Distase ini aku dipuji sama pengujinya, kata beliau pemeriksaanku bagus.. aaaiihhh jadi malu... *blushing*

Overall aku merasa OSCE kali ini ajaib banget, dapetnya kasus yang enaaakkk banget, nggak aneh-aneh, pengujinya juga nggak serem-serem.. alhamdulillah banget... keajaiban banget...

Sekali lagi aku percaya kekuatan doa itu nyata.. :)

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Alhamdulillah wisuda :)

Sabtu, 7 Maret 2015 adalah hari bersejarah bagi kami. Hari itu adalah hari dimana kami secara resmi disematkan gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked). Gelar ini adalah bukti bahwa kami telah berhasil menyelesaikan pendidikan pre-klinik kami.


Apalah arti sebuah gelar ketika tidak ada yang berubah sedikit pun dari diri kita, pemikiran kita, maupun sikap kita. Namun walau bagaimana pun ini adalah salah satu langkah membuka pintu masa depan. Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya terutama untuk orang tua kami yang telah sepenuh hati mendukung pendidikan kami dan membiayai kami, keluarga kami yang selalu mensupport kami dan teman-teman kami yang selalui membersamai dalam perjuangan ini. Semoga dengan selesainya satu langkah kehidupan ini bisa membawa perubahan yang lebih baik pada diri kami, dan membawa manfaat bagi masyarakat.

Gelar S.Ked barulah 1/4 perjalanan menjadi dokter, 1/2 dari perjalanan adalah nanti ketika disumpah dokter dan mendapatkan gelar dokter, serta 1/2-nya lagi adalah ketika masyarakat mengakui kita sebagai dokter. Namun perjalanan itu pun tak berarti bisa berhenti karena dokter haruslah belajar seumur hidup.

Semoga Allah SWT merahmati perjalanan panjang ini. Aamiin......

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS